Perempuan Gunungkidul Jadi Korban Fenomena Sinkhole, Ditemukan di Kedalaman 3 Meter
Murtiyem ditemukan berada di dalam lubang dalam kondisi selamat lalu dievakuasi oleh warga menggunakan tangga
Edy memperkirakan peristiwa itu terjadi karena fenomena sinkhole.
Hal itu diperkuat dengan kondisi tanah sekitar sumur yang labil.
"Bisa jadi ada lubang alami dalam struktur tanah yang menuju sungai bawah tanah, sehingga sumur menjadi runtuh," papar Edy.
Edy mengatakan tindak lanjut dari kejadian tersebut bisa dalam dua bentuk, antara memperbaiki sumur atau menutupnya.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim BPBD Gunungkidul.
Penjelasan Ahli LIPI terkait sinkhole di Gunungkidul
Pakar hidrogeologi di Pusat Penelitian Geoteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Adrin Tohari M.Eng. mengatakan bahwa terbentuknya sinkhole disebabkan oleh topografi Kabupaten Gunungkidul yang terbentuk dari karst (batuan kapur).
“Secara geologis, Gunungkidul memang terbentuk oleh batuan kapur. Batuan kapur memiliki ciri rongganya banyak, sehingga jika air masuk, melarutkan material batu kapur sehingga rongganya semakin besar,” tutur Adrin kepada Kompas.com, Senin (6/1/2020).
Ketika rongga kapur di bawah tanah semakin besar, lanjut Adrin, maka akan terbentuk goa bawah tanah sehingga permukaan tanah akan tersedot ke bawah.
Baca: Sedang Populer, Tapi Ibu Hamil Jangan Sembarangan Minum Jahe dan Konsumsi Beberapa Makanan Ini
Baca: Cara Menyembuhkan Biang Keringat, Pastikan Segera Ganti Pakaian yang Berkeringat, Ini Penyebabnya
“Maka terbentuklah sinkhole. Ada yang diameternya kecil seperti sumur, ada yang ratusan meter, tergantung dari ukuran goa bawah tanah. Jadi ini memang proses alamiah,” lanjutnya.
Mengapa terjadi di lahan pertanian?
Adrin menyebutkan, lahan pertanian adalah yang paling sering intensitas airnya. Pada saat musim hujan, intensitas air semakin banyak sehingga risiko terbentuknya sinkhole semakin besar.
Adrin menyebutkan, Gunungkidul adalah daerah yang paling banyak terbentuk dari batuan kapur.
“Beda dengan di Padalarang. Batuan kapur memang banyak, tapi di permukaan (tanah). Kita bisa melihatnya di pinggir jalan. Tapi tidak akan terjadi sinkhole karena tak ada batuan kapur bawah tanah,” paparnya. (Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri/Tribun Jogja/Alexander Aprita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Sinkhole di Gunungkidul, Ini Penjelasan Pakar LIPI" dan \Tribunjogja.com dengan judul Fenomena Sinkhole di Semanu, Mujio Kaget Istrinya Tiba-tiba Berada di Dalam Lubang Sedalam 3 Meter