Rapid Test di Bekasi Dinilai Kurang Persiapan, Wali Kota: Itu Lagi Latihan
Rapid test di Bekasi disebut kurang persiapan, hal tersebut karena membuat sekumpulan massa di stadion.
Ia pun meminta agar masyarakat tidak mengucilkan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang nantinya dihampiri petugas kesehatan.
“Saya mengimbau kepada masyarakat memang kondisi ini tidak enak bagi semua."
"Terutama pasien yang dinyatakan (dalam pengawasan) dan dikucilkan oleh kelompok masyarakat,” katanya.
Pasien positif Covid-19 di Bekasi bertambah
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan, jumlah warga Bekasi yang terinfeksi covid-19 bertambah.

Terhitung pada Kamis (26/3/2020), jumlah pasien positif covid-19 di Bekasi menjadi 19 orang.
Diketahui, empat pasien yang sebelumnya berstatus dalam pengawasan kini positif terkena Covid-19.
“Jumlah kasusnya tidak ada peningkatan, tetapi yang pasien dalam pengawasan (PDP) ke positif meningkat."
"Dari 15 orang kemarin, sekarang yang positif (covid-19) ada 19 orang,” ucap Effendi atau Pepen di Bekasi, masih mengutip dari Kompas.com.
Data terakhir di website Dinkes Kota Bekasi pada Rabu (25/3/2020), tercatat ada 177 Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait covid-19.
Dari 177 ODP, masih ada 134 orang yang masih dipantau dan 45 orang lainnya usai dipantau.
Lalu, ada 87 orang yang tercatat pasien dalam pengawasan (PDP).
Dari 87 PDP, masih ada 74 orang yang masih dirawat dan 13 orang lainnya sudah sehat.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinilai Kurang Persiapan Rapid Test di Bekasi, Begini Tanggapan Wali Kota" dan "UPDATE: Ada 19 Pasien Positif Covid-19 di Bekasi"
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Cynthia Lova)