Virus Corona
Dianggap Bikin Resah Terkait Pasien Corona, Camat Pondok Aren Ditegur Airin
Camat Makum Sagita membuat pernyataan berbeda dengan yang diumumkan Gubernur Banten Wahidin Halim. camat juga memberitahu alamat pasien tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Camat Pondok Aren, Tangerang Selatan, dinilai telah membuat kisruh terkait pemberitaan pasien corona atau Covid-19 yang meninggal dunia.
Camat Makum Sagita membuat pernyataan berbeda dengan yang diumumkan Gubernur Banten Wahidin Halim. Sang camat juga memberitahu alamat pasien tersebut.
Walikota Airin Rachmi Diany berang kepada camat tersebut. Simak selengkapnya:
Beda Pernyataan camat dengan Gubernur
Pemerintah Provinsi Banten meluruskan pernyataan Camat Pondok Aren Makum Sagita perihal informasi pasien Covid-19.
Camat Makum Sagita membuat pernyataan yang berbeda dengan pengumuman Gubernur Banten Wahidin Halim.
Saat itu, Wahidin mengabarkan satu orang positif Covid-19 warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, meninggal dunia.
Data yang disampaikan Wahidin berdasarkan informasi dari pemerintah pusat.
Sementara Camat Makum Sagita menyebut pasien warga Tangsel masih sehat.
Camat menyampaikan informasi tersebut setelah melakukan kunjungan ke rumah salah satu warga Pondok Aren, Tangsel, Selasa (17/3/2020).
Padahal, dalam pengumuman, Gubernur Banten Wahidin Halim tak menyebutkan alamat lengkap.
Kepala Bidang Aplikasi, Informatika, Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Amal Herawan mengatakan, Camat Pondok Aren tersebut salah mengidentifikasi pasien.
Orang yang dicek Camat berbeda dengan pasien Covid-19 meninggal yang disampaikan Gubernur Banten.
"Iya beda (orang) . Kalau yang kita terima data dari pusat dan yang diumumkan itu kita hanya menerima jenis kelamin perempuan dan usia 57 masuk dalam kasus 35 dan meninggal tanggal 13 maret 2020," kata Amal kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
Amal menyesali sikap Camat Pondok Aren tersebut yang mendatangi dan mengumumkan keadaan warganya.
Padahal, dalam aturan Kementerian Kesehatan, semua pihak harus menyembunyikan identitas dan alamat lengkap masyarakat, baik dalam keadaan suspect maupun positif covid-19.
"Selama ini kan tidak diketahui seseorang yang suspect apalagi yang positif. Sudah aturan dari kemenkes seperti itu,"ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Tulus Muladiono mengatakan, tercatat ada 36 orang yang masuk dalam pemantauan dan lima diantaranya merupakan pasien dalam pengawasan.
Jumlah 36 orang dalam pemantauan tersebut termasuk seorang wanita yang didatangi oleh Camat Pondok Aren pada Selasa, pagi.
"Pengawasan saat ini ada empat karena yang satu meninggal masuk dalam pengawasan dan 36 ODP, termasuk itu," katanya.
Tulus menjelaskan, 36 orang dalam pemantauan itu tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Tangerang Selatan.
"Yang untuk ODP hampir merata di 7 kecamatan," tutupnya.
Airin marah
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel memberikan teguran terhadap Camat Pondok Aren Makum Sagita.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menyesalkan sikap jajarannya yang tidak melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan.
"Beberapa hal yang tentunya berkoordinasi dulu dengan Dinkes, tidak serta merta (menyiarkan)," kata Airin di Pemkot Tangsel, Selasa.
Airin mengaku sudah meminta penjelasan Camat Pondok Aren.
Menurut Airin, Camat Pondok Aren hanya ingin memastikan setelah mengetahui ada salah satu warganya yang dikabarkan meninggal setelah positif Covid-19.
• Perawat RSPI Sulianti Saroso Asal Bekasi Meninggal Positif Corona: Suami dan Anak Masuk Pemantauan
• Kediaman Alshad Ahmad Terjual Rp 325 M, Komisi yang Diterima Raffi Ahmad Buat Nagita Tepuk Tangan
• Pemprov DKI: 51 Warga DKI Terinfeksi Virus Corona, Paling Banyak di Jakarta Selatan
"Tadi saya bertanya dan mengklarifikasi terhadap Pak Camat. Maka dia inisiatif karena wilayahnya, maka turun ke lapangan dilakukan dalam rangka untuk program pencegahan," katanya.
Kedepan, Airin berharap, informasi mengenai Covid-19 disampaikan satu pintu agar tidak terjadi kesimpangsiuran info.
"Saya berharap kedepan juga teman-teman mari kita satu sumber informasi," ucapnya. (Kompas.com)