Fakta-Fakta Keponakan Bunuh Paman Pakai Linggis dan Cangkul
Selain memeriksa korban dan mengevakuasi jenazahnya ke rumah sakit, petugas juga terlihat memintai keterangan beberapa saksi
Pelakunya Hamzah alias Kaspo, pria 34 tahun, juga warga Magersari yang sehari-hari berjualan es degan di sana.
Korban dan pelaku kabarnya masih berstatus keluarga.
Peristiwa berdarah itu terjadi di dekat pintu gerbang gang II Kelurahan Magersari sekira pukul 08.00 WIB.
Baca: Kementerian Agama Buat Protokol Cegah Corona Pada Seleksi Panitia Haji
Baca: Dampak Corona, PHRI: Kerugian Pariwisata Indonesia Tembus 1,5 Miliar Dollar AS
Baca: Respons PT KAI Daop VI Jogja tentang Potensi Penyebaran Virus Corona dalam Transportasi Publik
Dari keterangan sejumlah saksi, awalnya korban mendapat perintah dari ketua RT setempat untuk membersihkan atau mengeruk saluran air di sepanjang pintu gerbang gang II Kelurahan Magersari.
Ketika korban sedang sibuk membersihkan selokan itu, tiba-tiba didatangi oleh pelaku yang saat itu sedang berjualan es degan di dekat pintu gerbang gang II tersebut.
Hamzah langsung marah-marah ke korban.
Dia naik pitam lantaran ada kegiatan bersih-bersih saluran tapi dirinya tidak diberi tahu.
Sambil marah-marah, pelaku mengambil linggis kemudian memukulkan linggis itu mengenai kepala bagian belakang korban.
"Selain itu, pelaku juga memukul korban menggunakan cangkul mengenai bagian belakang dan samping kanan kepala korban."
"Korban pun tewas di lokasi kejadian," kata Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Supiyan.
Linggis dan cangkul tersebut disita polisi sebagai barang bukti.
Sementara jenazah korban langsung dievakuasi menuju kamar jenazah RSUD Sidoarjo.
Hubungan Keluarga
Pelaku pembunuhan terhadap Imam Achmadi alias Mamok (54), warga Magersari, Sidoarjo ternyata keponakannya sendiri.
Dia adalah Hamzah alias Kaspo, pria 34 tahun yang juga tinggal di Magersari.