Virus Corona
Pasien Dalam Pengawasan RSUD dr Slamet Garut Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona di Macau
Pasien berstatus pengawasan di RSUD dr Slamet Garut, mengaku sempat melakukan kontak dengan pasien positif corona di Macau.
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Pasien berstatus pengawasan/orang dengan pengawasan (ODP) di RSUD dr Slamet Garut, mengaku sempat melakukan kontak dengan pasien positif corona di Macau.
Lalu pada akhir Februari, pasien tersebut pulang ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.
Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, menyebut pasien belum menjelaskan secara rinci berapa lama ia mulai menderita batuk dan demam.
"Sampel swab nasofaring dan orofaring akan dilakukan di RSHS. Nanti dikirim ke Litbangkes, Kemenkes. Pasien juga dirujuk ke RSHS," kata dr Zaini Abdillah, Senin (9/3/2020).
Keluarga dan rekan pasien yang sempat melakukan kontak akan dipantau.

Pihaknya belum tahu siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan pasien.
Sebelumnya, RSUD dr Slamet Garut, kemarin malam menerima pasien yang mengeluhkan demam, batuk, dan sesak nafas.
Pasien laki-laki berusia 42 tahun itu lalu dibawa ke ruang isolasi corona.
Baca: KPK Periksa Dirut PT Stargate Pacific di Kasus Korupsi Tambang Mantan Bupati Konut
Baca: 6 Hal yang Dilakukan Pramugari Saat Istirahat Dalam Penerbangan
Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, mengatakan, pasien yang merupakan warga Garut itu datang pada Minggu (8/3/2020) malam. Statusnya masih dalam pengawasan.
"Masih PDP (pasien dalam pengawasan) dan berada di ruang isolasi. Datang ke sini (RSUD dr Slamet) setelah dirujuk dari salah satu klinik di Garut," ujar Zaini.
Pria tersebut mengeluhkan menderita demam, batuk, dan sesak nafas seharian kemarin. Ia lalu memeriksakan diri ke salah satu klinik.
"Dari klinik ada penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis. Sudah masuk ke kategori PDP corona," katanya.
Bupati Garut Benarkan Warganya Dalam Pengawasan
Bupati Garut, Rudy Gunawan membenarkan adanya satu warga Garut yang kini sedang dalam pengawasan virus corona.
Gejala yang dialami pria tersebut, memiliki ciri-ciri seperti virus corona.
Baca: Berbagai Tulisan dan Gambar Horor Remaja Pembunuh Bocah 6 Tahun, Ada Pesan Kematian untuk Ayahnya
Baca: Bupati Garut Benarkan Seorang Warganya Dalam Pengawasan Covid-19
"Iya benar kemarin malam masuk ke RSUD dr Slamet. Gejalanya hampir mirip dengan corona," ucap Rudy di Lapangan Setda Garut, Senin (9/3/2020).
Rudy mengaku, belum bisa memastikan penyakit yang diderita pasien tersebut.
Semua informasi terkait corona menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Belum tahu negatif atau positif. Masih dilakukan pemeriksaan. Nanti dari pemerintah pusat yang berhak menginformasikan," katanya.
Status pasien tersebut masih dalam pengawasan. Pihaknya juga sudah mengirim sampel dari pasien ke Jakarta.
"Kami hanya sebatas menyampaikan sampelnya saja. Nanti hasilnya dari pusat yang umumkan," ujarnya.
Sebelumnya, RSUD dr Slamet Garut, kemarin malam menerima pasien yang mengeluhkan demam, batuk, dan sesak nafas.
Pasien laki-laki berusia 42 tahun itu lalu dibawa ke ruang isolasi corona.
Baca: Daftar Lokasi Operasi Pasar Masker di Yogyakarta, Dijual dengan Harga Normal Rp10.000 untuk 5 Lembar
Baca: Lecehkan Suporter Wanita Lewat Komentar Tak Etis, Komentator Sepak Bola Rama Sugianto Mengaku Khilaf
Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Garut, dr Zaini Abdillah, mengatakan, pasien yang merupakan warga Garut itu datang pada Minggu (8/3/2020) malam.
Statusnya masih dalam pengawasan.
"Masih PDP (pasien dalam pengawasan) dan berada di ruang isolasi. Datang ke sini (RSUD dr Slamet) setelah dirujuk dari salah satu klinik di Garut," ujar Zaini.
Pria tersebut mengeluhkan menderita demam, batuk, dan sesak nafas seharian kemarin. Ia lalu memeriksakan diri ke salah satu klinik.
"Dari klinik ada penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis. Sudah masuk ke kategori PDP corona," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pasien Berstatus Pengawasan di Garut Sebelumnya Kontak dengan Pasien Positif Virus Corona, di Mana?