Penjelasan Polisi Soal Video Viral Bocah SD Tawuran Bawa Senjata Tajam
Aksi tawuran bocah yang masih duduk di bangu Sekolah Dasar (SD) dengan menggunakan senjata tajam (sajam) viral di media sosial.
TRIBUNNEWS.COM - Aksi tawuran bocah yang masih duduk di bangu Sekolah Dasar (SD) dengan menggunakan senjata tajam (sajam) viral di media sosial.
Diketahui kejadian tersebut terjadi di Sukabumi, Jawa barat.
Rekaman berisi kejadian ini mulai tersebar melalui pesan WhatsApp sejak Rabu (26/2/2020).
Dalam video tersebut yang memeperlihatkan dua kelompok dibawah umur berseragam SD melakukan aksi tawuran menggunakan berbagai jenis senjata tajam.
Terlihat salah seorang anak membantingkan gear motor yang dikaitkan menggunakan sutas tali.
Baca: Viral Surat Pelarangan Kucing di Lingkungan Kampus, Natha Satwa Nusantara Angkat Bicara
Baca: Kasus Mahasiswi UI Dilecehkan di Area Kampus Depok Viral, Pundak Korban Sempat Disentuh
Baca: VIRAL Penjual Es Nekat Curi Susu untuk Bayinya dan Kepergok Polisi, Ganjar Sampai Beri Respons
Sedangkan anak lainnya membawa sejumlah senjata tajam.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, kedua kelompok pelajar tersebut merupakan pelajar dari Sekolah Dasar Purwasari Satu dan Sekolah Dasar Nyangkowek Dua, di wilayah Kecamatan Cicurug.
Mereka melakukan aksi tawuran pada hari Jumat (21/2/2020) lalu.
Sedangkan lokasi tawuran berada disalah satu lapangan di jalan alternatif Sukabumi-Bogor.

Menurut pihak kepolisian, aksi tawuran tersebut dipicu karena salah satu sekolah dasar melalukan aksi vandalisme di salah satu gedung, kemudian dihapus oleh lawannya.
Akhirnya mereka melakukan pretemuan dan melakukan aksi tawuran.
Aksi tersebut kemudian dibubarkan warga lantaran merasa resah dengan aksi para siswa tersebut, yang bergerombol di lapangan saat akan waktu Salat Jumat.
"Kami mendapatkan infomasi dari warga masyarakat, kejadian itu tidak sempat terjadi tawuran, hanya kejar-kejaran, lalu dibubarkan oleh masyarakat"
"Masyarakat di situ langsung respon, terhadap anak-anak, sehingga anak-anak dibubarakan dan kembali rumahnya masing masing," ujar Kapolsek Cicurug, Kompol Simin A Wibowo dikutip dari channel YouTube KompasTV, Jumat (28/2/2020).
Baca: BMKG Gelombang Tinggi Besok (29/2/2020), Siklon Tropis Ferdinand Berdampak pada Tingginya Gelombang
Baca: Selain di Sumut, Keracunan Daging Babi juga Terjadi di NTT, 9 Warga Bokong Jalani Perawatan Medis
Baca: Kenapa Pengguna Aplikasi TikTok Berjibun di Indonesia? Bos TikTok Angkat Bicara

Menindak lanjuti kasus tersebut, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi melakukan pertemuan dengan pihak sekolah, pihak kepolisian, dan orang tua siswa.