Tragedi Susur Sungai
UPDATE Susur Sungai SMPN 1 Turi: Anak Tersangka Alami Bullying, Lempar HP saat Tonton Berita Ayahnya
Kasus susur sungai SMPN 1 Turi Sleman, keluarga tersangka mengalami bullying di media sosial. Anak tersangka lempar Hp saat tahu berita ayahnya
Istri IYA kini lebih banyak diam dan melamun.
Bahkan saat tidur pun istri IYA kerap mengigau mengkhawatirkan anak-anaknya.
Ia menerangkan bahwa aktivitas keluarga inti dari IYA jadi terganggu gara-gara tekanan ini.
Untuk sementara, mereka diungsikan.
"Mau tidak mau kita ungsikan, kondisi di sekitar tidak kondusif untuk beberapa saat. Tapi pihak kampung juga ikut membantu ronda, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Baca: Kepala SMPN 1 Turi Jujur Tak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai, Pengamat: Lucu, Kepsek Wajib Tahu
Namun dibalik itu semua, ia menyatakan bahwa keluarga jelas berempati dan turut merasakan kesedihan bagaimana kehilangan anak.
Keluarga sangat mendukung IYA dan mendorong agar bersikap gentleman dan bertanggung jawab.
Mereka menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum yang berlaku.
"Saya mewakili tersangka, memohon maaf kepada seluruh keluarga korban. Kami dari keluarga merasakan betapa sedihnya keluarga yang ditinggalkan. Kami memohon maaf sebesar-besarnya, dan belasungkawa sedalam-dalamnya," ujarnya.
Terkait perundungan yang dialami, ia meminta agar seluruh masyarakat bijak dalam melihat kasus ini dan biarkan proses hukum berjalan.
Pihaknya pun tak ada niat untuk melaporkan akun-akun yang melakukan perundungan.
Kuasa Hukum Luruskan soal Alasan Tersangka Tinggalkan Lokasi
Satu hal yang sering dikatakan netizen adalah perihal tersangka IYA yang melarikan diri dan terkesan lempar tanggung jawab saat kejadian.
Kuasa Hukum IYA, Oktryan Makta mengklarifikasi soal IYA yang meninggalkan lokasi kejadian.
"Itu tidak benar. Karena sejurus terjadinya kejadian laka air susur sungai sempor telah hadir di tempat kejadian perkara dan berupa menyelamatkan beberapa siswa-siswi yang menjadi korban," terangnya.
