Selasa, 30 September 2025

Siswa Dihukum Makan Kotoran

Buntut Kasus Siswa 'Makan' Kotoran Manusia, 2 Kakak Kelas Dikeluarkan, Tapi Masih Ikut Ujian

Dua siswa kelas IX yang menyentuhkan kotoran manusia ke mulut dan lidah 77 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, NTT.

KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS
Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020). 

"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku. Yang salah ditindak tegas. Bila perlu dipecat saja," ujar Martinus, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ia mengungkapkan, akan memindahkan anaknya ke sekolah lain atas peristiwa tersebut.

"Saya juga memutuskan untuk pindahkan anak dari sekolah ini. Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," jelasnya.

Baca: Paksa Adik Kelasnya Makan Kotoran Manusia, 2 Siswa Dikeluarkan dari Sekolah, Korban: Terlalu Sadis

Baca: Fakta Lain Siswa Makan Kotoran Manusia, Sekolah Membantah: Menyentuhkan Sendok yang Ada Feses

Sementara, orangtua dari seorang murid lainnya, Avelinus Yuvensius mengaku kecewa dengan kejadian tersebut.

"Anak saya juga salah satu korban. Saya tidak tau jelas apakah dia juga disuruh makan atau tidak."

"Tadi saya dan beberapa orangtua sudah ikuti pertemuan. Terus terang kami orangtua kecewa."

"Saya begitu dengar marah dan kecewa. Tadi kami minta ada sanksi dari sekolah," ujar Avelinus, dikutip dari POS-KUPANG.com, Selasa (25/2/2020).

Kronologi Menurut Pihak Sekolah

Romo Deodatus Du'u membantah telah terjadi pemaksaan kepada siswa untuk memakan kotoran manusia oleh dua pendamping.

Ia mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (19/2/2020) sekira pukul 14.30 WITA.

Menurut Deodatus, sebenarnya saat itu kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada kotoran manusia ke bibir atau lidah para siswa kelas VII.

"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Deodatus, dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020).
Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020). (KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Ia menambahkan, aksi tersebut tak dilakukan oleh pembina atau pendamping para siswa.

Namun, dilakukan oleh dua siswa kelas XII yang bertugas menjaga kebersihan area asrama siswa kelas VII.

Insiden itu bermula ketika seorang siswa kelas VII membuang kotorannya sendiri di kantong plastik yang disembunyikan dalam lemari kosong di kamar tidur.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan