Eks Polisi Ikut Gerombolan Perampok Truk di Sumsel, Perannya Hanya Jadi Sopir, Ini Aksi Mereka
Seorang eks polisi desersi bersama gerombolannya tertangkap setelah melakukan aksi perampokan di jalanan.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seorang mantan polisi bersama gerombolannya tertangkap setelah melakukan aksi perampokan di jalanan.
Mereka menghentikan truk dan merampok para awaknya.
Tersangka perampok sopir truk, Endang Saputra (38) warga Jalan Sukabangun 2 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami yang merupakan pecatan polisi ini mengaku, ia sudah tiga kali ikut dalam aksi perampokan bersama komplotannya.
Meskipun merupakan bekas polisi yang desersi, namun dalam aksi nekat tersebut, Endang cuma diberi peran sebagai pengemudi saja.
"Sudah tiga kali dan semuanya dilakukan di Ogan Ilir. Sama mereka ini, saya yang bawa mobil," katanya sambil menahan sakit di kakinya akibat luka tembak, Rabu (25/2/2020).
Menurut pecatan Polisi tahun 2017 ini, modus yang mereka lakukan bersama teman-temannya, dengan mencari mobil truk plat luar Sumsel.
Baca: Perampok Sadis Gondol 2 Kg Emas dari Toko Emas Permata Bunda, Sang Pemilik Kritis Diserang Pelaku
Baca: 10 Perampok Keroyok Rumah Penjaga Sarang Walet, Korban Tewas Ditusuk dan Anaknya Disandera
Baca: Dua Perampok Satroni Toko di Kota Prabumulih, Karyawan dan Bayi Disekap
Melihat truk plat luar Sumsel terlihat, langsung mereka kejar dan mobil truk diminta untuk berhenti.
Saat berhenti itulah, sopir truk langsung ditarik turun dari dalam truknya dan dimasukan ke dalam mobil yang mereka bawa.
"Saya tidak pegang senjata api, yang pegang senjata teman yang lain. Tugas saya menyetir," kata mantan anggota Polres OI ini sambil meringis kesakitan.
Sopir ditodong senjata api
Salah satu korban perampokan sopir truk bernama Efrizal (45) mendatangi Mapolda Sumsel untuk dimintai keterangannya kembali terkait perampokan yang dialaminya Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 01.00 lalu.
Ia menceritakan, truk yang dikendarainya bermuatan buah Sawo dari Padang, sedangkan temannya Ekinof membawa truk bermuatan jeruk dari Pekan Baru Riau tujuan Jakarta.
Saat keluar Tol Indralaya, tiba-tiba ada mobil minibus yang mengikuti dari belakang.
Merasa tak aman, ia berupaya memacu truknya. Akan tetapi diikuti mobil tersebut.
"Saya sempat berhenti di bahu jalan dan ketika dilihat, mobil itu hilang. Saat jalan, tiba - tiba mobil itu muncul lagi dan langsung menghadang truk saya.

Keluar orang dari dalam mobil sambil berteriak Polisi, Polisi dengan menodongkan pistol," katanya ketika ditemui di Mapolda Sumsel.
Mereka dituduh membawa minyak ilegal. Saat itulah, mereka langsung dibawa masuk ke dalam mobil bersama kernet dan kedua temannya di truk yang lain.
Di dalam mobil, ia dan ketiga temannya langsung dipukuli. Ia dan ketiga temannya dibawa menuju ke arah Palembang. Di dalam mobil, keempatnya dipaksa untuk menuruti perintah para pelaku.
"Katanya, mau dilanjutkan atau tidak. Karena takut, kami jawab saja tidak. Setelah bernego, pelaku mintauang Rp 50 juta.
Saya bilang, kami tidak ada uang sebesar itu, lalu mereka minta Rp 8 juta terus turun lagi jadi Rp 2 juta," ceritanya.
Korban juga sempat dibawa ke depan Mapolda Sumsel dan ditakuti akan langsung diproses.
Namun, ternyata korban tidak dibawa masuk ke dalam Mapolda melainkan kembali dibawa berkeliling.
Setelah bernego dan di depan taman makam pahlawan, warga Kota Padang Panjang ia mengaku pasrah.
Uang jalan senilai Rp 1.5 juta yang ada di dalam mobil, diambil kawanan pelaku.
Termasuk semua barang berharga seperti ponsel, di dompet bahkan uang receh semuanya diambil para pelaku.
"Saya bilang, saya sudah lelah perut saya sakit bang dipukuli terus. Kalau mau uang, ada di mobil sekitar Rp 1,5 juta.
Kami dibawa menuju mobil truk kami, menggunakan sepeda motor," katanya.
Setelah mengambil uang, mereka dibawa lagi dan di turunkan di kawasan Dekranasda Jakabaring.
Mereka juga mengungkapkan terima kasih kepada Polda Sumsel yang sudah menangkap pelaku perampokan terhadap mereka.
"Kami sopir truk dari Padang juga selalu menjadi korban pemalakan ketika masuk Palembang. Biasanya di minta Rp 5 ribu - Rp 50 ribu biasa, itu yang kau alami," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Meskipun Pecatan Polisi, Endang Saputra Hanya Sebagai Sopir dalam Setiap Aksi Perampokannya