Tragedi Susur Sungai
Ratapan Ayah Korban Susur Sungai di Makam Anaknya: "Dik, Maafin Bapak Ya"
Setelah liang lahat tertutup tanah, Suraji memanjatkan doa, sambil mengusap-usap tanah. "Dik, maafin Bapak ya."
Tribun: Bagaimana ceritanya hingga Anda datang menolong anak-anak itu?
Sore itu, saat akan memancing bersama adik saya sekitar pukul 14.30 WIB, saya mendengar teriakan bocah-bocah dari arah sungai.
Saya spontan membuang joran, lalu berlari ke sumber suara.
Dari tebing saya melihat puluhan anak berada di dasar sungai.
Sebagian berada di pinggir sambil memegang tebing, sebagian lagi berada di tengah sungai sambil memegangi batu.
Kondisi air masih sangat deras.
Baca: Tersangka Tragedi Susur Sungai Ngaku Punya Ide tapi Malah Tinggalkan Siswa Meregang Nyawa
Baca: Kritisi Menteri Jokowi, Pengamat Burhanudin Muhtadi Singgung Ali Ngabalin: Kasihan Jadi Bemper Terus
Tribun: Apa yang kemudian Anda lakukan?
Saya seketika loncat dari ketinggian tiga meter.
Saya tak perlu pikir panjang, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ.
Setelah nyebur di air, saya segera mengevakuasi anak-anak yang memegangi batu di tengah sungai.
Saya bawa mereka satu per satu ke pinggiran yang bisa dinaiki.
Ada yang saya bawa ke kiri sungai, ada yang ke kanan sungai. Saya bawa mereka naik.
Tribun: Bagaimana kondisi siswa yang berada di pinggir sungai sambil memegangi tebing?
Adik saya ikut turun. Adik saya yang mengevakuasi mereka.
Baca: Survei Kandidat Terkuat Pilpres 2024 Versi Indo Barometer: Prabowo Subianto Terkuat, Ganjar Urutan 4
Baca: Bukan Lem Aibon atau Formula E, Menurut Survei Banjir Jakarta Bikin Elektabilitas Anies Anjlok
Saya fokus menolong anak-anak yang berada di tengah, adik saya mengevakuasi yang berada di pinggir.