Jumat, 3 Oktober 2025

Tragedi Susur Sungai

Pagi Ini Tim SAR Sisir Aliran Sungai Sempor Sejauh 25,19 Kilometer, Cari 3 Siswa yang Masih Hilang

Operasi pencarian terbagi atas empat tim yang bertugas melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga ke Ringroad Selatan sejauh 25,19 kilometer.

Editor: Dewi Agustina
BPBD DIY
Tim SAR Gabungan Sabtu (22/2/2020) pagi kembali melanjutkan operasi pencarian korban susur sungai di Kali Sempor, Turi, Slaman 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Tim SAR Gabungan, Sabtu (22/2/2020) pagi kembali melanjutkan operasi pencarian korban susur sungai di Sungai Sempor.

Operasi pencarian terbagi atas empat tim yang bertugas melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga ke Ringroad Selatan dengan total sejauh 25,19 kilometer.

Dengan rincian:

1. Penyisiran area pertama

Titik awal di lokasi hanyutnya para siswa hingga ke tempuran Sungai Sempor dengan Sungai Bedog dengan estimasi panjang lintasan sejauh 6,71 kilometer

2. Penyisiran area kedua

Dari tempuran Sungai Sempor dan Sungai Bedog hingga perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram dengan estimasi panjang lintasan 5,59 kilometer

3. Penyisiran area ketiga

Perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram hingga jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping dengan panjang lintasan sejauh 7,91 kilometer

4. Penyisiran area keempat

jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping hingga ke perpotongan Saungai Bedog dengan Jalan Ringroad Selatan dengan panjang lintasan sejauh 4,98 kilometer.

Adapun berdasarkan rilis BPBD DIY hingga Sabtu (22/2/2020) pagi ini, total peserta susur sungai siswa SMPN 1 Turi berjumlah 249 orang.

Baca: UPDATE Corona di Eropa, 1 Orang Meninggal Jadi Kasus Kematian Pertama di Italia

Baca: Langsungkan Akad, Evan Dimas Diceramahi Uztaz soal Teori Pernikahan

Terdiri atas 124 siswa kelas 7 dan 125 kelas 8.

Dari jumlah tersebut, 216 siswa dipastikan selamat, 23 siswa mengalami luka, 7 siswa meninggal dunia dan 3 siswa lainnya belum ditemukan.

Kesaksian Penyintas Susur Sungai

Ahmad Bakir dan Dani Wahyu W tak bisa melupakan pengalaman traumatis yang baru saja mereka alami. Keduanya merupakan siswa kelas 8 SMPN 1 Turi menceritakan bagaimana kronologis peristiwa tersebut.

Mereka merupakan korban yang berhasil selamat dari peristiwa tersebut.

Ahmad menyampaikan bahwa saat awal kegiatan, rombongannya berada di belakang, namun saat perjalanan mereka bisa mendahului kelompok lainnya hingga di depan.

"Saat itu airnya biasa, paling tinggi sepaha. Tapi tidak terasa airnya tiba-tiba naik, cuma kerasanya Makin kencang arusnya," katanya.

Dia berserta rombongan pun segera berinisiatif untuk menepi.

Baca: Kenduri Kebangsaan Bakal Berikan Rekomendasi Akademik untuk Jokowi

Baca: Gelombang Tinggi Capai 3 Meter, Sejumlah Kapal Gagal Berlayar dari Banda Aceh ke Sabang

"Waktu itu masih ada yang terjebak di tengah dan kita minta untuk tidak panik," katanya.

Dia pun berupaya menolong mereka menggunakan akar pohon (sulur) untuk menarik siswa yang terjebak di tengah.

Di sisi lain, Dani Wahyu W mengatakan pada saat air mulai deras, dia melihat ada beberapa siswi yang hanyut.

"Ada dua orang hanyut, Saya langsung reflek meloncat dan menolong mereka. Kondisinya sudah lemas karena terguling-guling di Aliran air," katanya.

Akibat kejadian ini, mereka juga merasakan trauma yang cukup mendalam.

Terlebih lagi, salah satu kawan sekelasnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Siswa lainnya bernama Zidan menceritakan pengalamannya melalui ibunya, Yuni.

Dia menceritakan kronologis sore nahas tersebut.

Baca: POPULER 12 Tahun Ada Suara-suara Misterius di Loteng, Wanita Ini Syok Ternyata Sang Mantan Sembunyi

Baca: Tragedi Susur Sungai Menewaskan 7 Siswa, Sri Sultan HB X Minta Pimpinan Sekolah Bertanggung Jawab

Ketika itu para peserta susur sungai berjalan didampingi para pembina.

Ada yang berjalan di tepi, ada pula yang di tengah sungai.

Ketinggian air kala itu cukup dangkal.

Dia menceritakan, peserta berjalan sekitar 30 menit, dengan menempuh jarak lebih kurang satu kilometer.

Di tengah perjalanan itu tangan Zidan terluka karena tergores bambu.

Salma Kusuma Haryani korban selamat insiden susur sungai Sleman
Salma Kusuma Haryani korban selamat insiden susur sungai Sleman (TribunJogja/ Yudha Kristiawan)

Melihat hal itu, dia diminta oleh kakak pembina untuk naik ke tepi sungai.

Tak lama setelah itu, Zidan melihat air bergulung-gulung dari arah utara atau tepat di hadapan para peserta susur sungai.

Spontan dia berteriak jika banjir datang.

Dia melihat banyak teman-temannya tergulung banjir yang diperkirakan mencapai 1-2 meter tersebut.

"Zidan melihat ada yang keseret banjir, ada pula yang berhasil pegangan batu dan naik ke atasnya. Ya, sekitar 7 sampai 10 orang ada di atas batu besar," ucap Yuni menirukan cerita Zidan.

Baca: Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Hanyut, Bupati Sleman Larang Kegiatan Masuk Sungai untuk Sementara

Baca: Kerinduan Adik Ashraf Sinclair pada sang Kakak, Adam Sinclair: Aku Merindukanmu Selamanya

Warga sekitar langsung turun memberikan bantuan. Zidan pun ikut serta memberi pertolongan kepada teman-temannya.

Dia mengambil bambu untuk menggapai rekan-rekannya yang berada di atas batu. Sedangkan untuk teman yang terseret banjir, tak banyak yang bisa dilakukan remaja kelas 7 ini.

"Tebing di sungai itu sekitar 2 meteran kurang lebihnya. Waktu itu di barisan depan banyak yang (peserta) ceweknya," lanjut dia.

Penyintas lain, Salma Kusuma Haryani, sempat berjuang di antara tubir maut.

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/YOSEF LEON
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/YOSEF LEON (TRIBUN JOGJA/YOSEF LEON)

Saat itu dia berada di tengah barisan peserta susur sungai.

Setelah berjalan sekitar 30 menit, tiba-tiba ada banjir besar datang dari utara.

Tak banyak yang bisa diperbuat siswi kelas 7 ini karena air datang dengan cepatnya.

"Sempat mau menyelamatkan diri tapi enggak bisa," kata Salma mengisahkan kepada reporter Tribun Jogja, semalam.

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/YOSEF LEON
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/YOSEF LEON (TRIBUN JOGJA/YOSEF LEON)

"Keseret air saya. Mau pegangan batu juga enggak bisa-bisa. Akhirnya bisa megang tangan kakak DP (dewan penggalang). Sempat minum banyak air juga."

Begitu pula yang dirasakan Muhammad Wahid Reihan Saputra.

Kondisi mengibakan dirasakan saat dia mendengar teriakan permintaan tolong dari teman-temannya.

Dia sendiri pun terseret arus banjir tersebut.

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY )

"Saya sempat lihat teman-teman yang terseret air itu" ucap warga Sukodono, Donokerto, Turi ini lirih.

Syahdan, mereka yang bisa diangkat dari air dan dalam kondisi sadar langsung dibawa ke tempat yang lebih tinggi.

Salma dan beberapa rekan lainnya menderita luka-luka lecet di beberapa bagian tubuh. Terutama di kaki.

Namun, dia harus kehilangan sejumlah temannya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul UPDATE Pencarian Korban Susur Sungai: Tim SAR Sisir Aliran Sungai Sempor Sejauh 25,19 Kilometer

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved