Senin, 6 Oktober 2025

5 Fakta Wedding Organizer Abal-abal di Cianjur, Modus Diskon hingga Korban Puluhan

Berikut ini fakta-fakta wedding organizer abal-abal yang menipu korbannya di Cianjur, gunakan modus diskon hingga korban ada puluhan orang.

Pixabay
Ilustrasi - Berikut ini fakta-fakta wedding organizer abal-abal yang menipu korbannya di Cianjur, gunakan modus diskon hingga korban ada puluhan orang. 

Pemberian uang muka tersebut sesuai permintaan pelaku, sedangkan sisanya diminta untuk dilakukan pelunasan sebelum hari H resepsi berlangsung.

Baca: Wanita Muda Mengaku Dijajakan ke Wisatawan Asing di Cianjur, Ini Fakta-faktanya

Baca: Kisah Pembunuh di Cianjur yang Merasa Resah dan Dihantui Selama 4 Tahun dalam Pelarian

“Jelang resepsi, saya diminta untuk melunasinya. Ternyata di hari H yang datang hanya papan background, buket, dan bunga kering. Saya hubungi dia, sudah tidak aktif,” ucap GJB.

Karena tidak ingin malu dengan para tamu, akhirnya korban terpaksa dengan dadakan membeli kebutuhan yang diperlukan itu dengan seadanya dan menggelar resepsi ala kadarnya.

Korban capai puluhan orang

Sejumlah pasangan menjadi korban dugaan penipuan sebuah Wedding Organizer di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sejumlah pasangan menjadi korban dugaan penipuan sebuah Wedding Organizer di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Karena merasa tertipu, korban berusaha mencari keberadaan pelaku.

Namun, sejak saat itu pelaku sulit ditemukan dan kontak teleponnya sudah tidak bisa dihubungi.

Namun, ternyata kondisi tersebut tidak ia alami sendiri.

Ada puluhan warga lainnya yang juga merasa ditipu oleh pelaku.

Baca: Kisah Gadis Cianjur yang Kerja di Jordania 6 Tahun Gajinya Tak Dibayar

Baca: Jembatan Cibalagung di Cianjur Roboh saat Sedang Dibangun, Pekerja Sebut Jembatan Sudah Bergeser

“Kita buat grup WA, ternyata banyak juga yang tertipu WO ini, jumlah mencapai 20 orang,” kata GJB.

Dari informasi yang didapat, pelaku sebelumnya sempat kabur ke Bandung dan kemudian ke Jakarta.

“Informasi yang saya dapat, sempat kabur ke Bandung, dan posisinya sekarang ada di Jakarta. Tapi, tidak tahu di mana tepatnya, sudah tidak bisa dihubungi lagi,” ujar dia.

Tempuh jalur hukum

Selama ini, awalnya para korban berharap kasus tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Namun, karena tidak ada iktikad baik oleh pelaku, GJB dan para korban lainnya akhirnya bersepakat untuk melaporkan kasus tersebut kepada polisi.

“Kita sebenarnya membuka ruang komunikasi untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Namun, karena dia (pelaku) tidak punya iktikad baik, malah kabur-kaburan, terpaksa kita tempuh jalur hukum,” ucap GJB.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved