Ternyata Siswi Korban Bullying di Purworejo Jadi Satu-satunya Murid Perempuan di Kelasnya
Kepala Sekolah, Achmad, mengabarkan kondisi SMP setelah peristiwa bullying atau perundungan oleh tiga siswa pada seorang siswi di Purworejo.
"Karena ini bapaknya buruh, kami menjamin agar pendidikannya bisa berjalan dan masa depannya bisa baik. Biaya dari kami semuanya, kami yang menjamin," ungkap Ganjar.
Ganjar akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tempat terjadinya bullying tersebut.
Sekolah itu hanya memiliki sedikit siswa dan manajemennya dipertanyakan.
"Nanti kami berikan masukan dan rekomendasi ke yayasan, karena ini sekolah swasta," katanya.
"Pada intinya, kami ingin agar semua lembaga pendidikan di Jateng memperbaiki mutu pendidikan, manajemen dan lainnya. Kami akan menggandeng PGRI untuk ini," imbuh Ganjar.
Baca: Viral Siswi di Purworejo Dibully, Pihak Sekolah Minta Selesai Kekeluargaan : Pelaku Butuh Sekolah
Baca: Korban Bully di SMP Purworejo Lama Keluhkan Aksi Temannya, Guru: Pelaku Memang Nakal Luar Biasa
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan, siswi yang menjadi korban perundungan tersebut berkebutuhan khusus.
Sehingga, pihaknya menyarankan orangtua korban untuk menempatkan putrinya ke sekolah berkebutuhan khusus.
"Maka kita sedang merayu kepada kedua ortunya untuk menyekolahkan si anak ke sekolah berkebutuhan khusus, agar pas dan sesuai dengan keinginan," ujar Ganjar Pranowo, dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/2/2020).
Mengenai nasib tersangka, Ganjar meminta ada pendampingan khusus berupa konseling pada ketiga tersangka.
“Anak-anak itu perlu dikirim psikolog, kirim guru konselingnya ke sana, agar kita bisa tahu persoalannya apa," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (13/2/2020), dikutip dari TribunJateng.com.
"Lalu kita cegah ke depannya supaya tidak terjadi bullying seperti ini,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJateng.com/Khoirul Muzaki/Daniel Ari Purnomo) (Kompas.com/Riska Farasonalia)