37 Siswa SD di Kabupaten Sanggau Kompak Silet Tangan Masing-masing Hingga Berdarah, Ini Penyebanya
Saat di konfirmasi, Kapolres Sanggau, AKBP Raymond Marcelino Masengi membenarkan kejadian puluhan siswa yang melukai tangannya dengan silet
Rinciannya, masing-masing siswa kelas satu lima orang, kelas tiga sebanyak dua orang, dan kelas empat 12 orang.
Kemudian, dua kelas lainnya, yakni kelas lima delapan orang, serta kelas enam sebanyak 10 orang.
“Analisa sementara tindakan melukai diri sendiri di bagian tangan dengan cara menyilet oleh salah satu siswa didasari tekanan psikis akibat sering dimarahi oleh kakaknya," ungkap Kapolres.
"Lalu, pada saat melakukan perbuatannya terlihat oleh kawannya dan tidak berakibat fatal, maka timbul keinginan untuk mencoba dan pada akhirnya diikuti oleh semua yang melihat,” imbuhnya.
Menyikapi peristiwa tersebut, pada 13 Februari 2029 dilaksanakan koordinasi di sekolah oleh Muspika Tayan Hulu.
Pihak sekolah dan orangtua murid juga hadir.
Menurutnya, kejadian itu patut mendapat perhatian serius agar tidak terjadi di tempat lainnya.
Kapolres berharap semua pihak wajib peduli dengan kejadian tersebut agar tidak terulang di kemudian hari.
Ia pun mengkhawatirkan terjadinya dampak yang lebih besar bila tidak mendapat penanganan secara serius. (*)
Reaksi DPRD Sanggau
Ketua Komisi II DPRD Sanggau, Yeremias Marsilinus mengaku prihatin adanya kejadian puluhan siswa di salah satu SD Negeri di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, yang melukai tangannya menggunakan silet.
"Kedepan kita harapkan agar kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya lebih ditingkatkan lagi. Kita sangat prihatin ada kejadian seperti ini, kita harapkan agar ada pendampingan dari guru terhadap anak-anak ini,"kata Yeremias Marsilinus, Jumat (14/2/2020).
Politisi PDI Perjuangan Sanggau itu berharap agar Instansi terkait segara turun ke sekolah tersebut untuk mencarikan penyebab adanya kejadian seperti itu. Dengan begitu tentunya dapat dicarikan solusi Kedepanya.
"Dan saya harapkan agar kejadian ini tak terulang lagi kedepanya. Jangan sampai ada terdengar kejadian serupa, beruntung tidak sampai terjadi hal-hal yang sampai berakibat fatal, "pungkas Yeremias Marsilinus.
Puspa Prihatin