Korban Bullying di Purworejo Ternyata Anak Berkebutuhan Khusus, Akui Sering Ditendangi Teman
CA (16), siswi SMP di Purworejo yang jadi korban penganiayaan oleh 3 siswa sudah lama mengeluhkan kenakalan teman-temannya di sekolah
TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, siswi SMP di Purworejo CA yang menjadi korban perundungan oleh tiga siswa lainnya ternyata anak berkebutuhan khusus.
Unutk itu, pihaknya lantas menyarankan kepada orangtua korban untuk menyekolahkan anaknya di sekolah untuk berkebutuhan khusus.
"Maka kita sedang merayu kepada kedua ortunya untuk menyekolahkan si anak ke sekolah berkebutuhan khusus agar pas dan sesuai dengan keinginan," kata Ganjar seperti dilansir oleh Kompas.com.
Sebelumnya, kasus 3 siswa SMP di Purworejo mem-bully siswi teman sekolahnya mendadak viral setelah videonya beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, tiga siswa laki-laki memukuli dengan tangan, gagang sapu, dan menendang seorang siswi yang diduga terjadi di dalam ruang kelas.
Baca: Viral Video Anak SMP Di-bully: Dipukul hingga Ditendang, Ganjar Langsung Telepon Kepala Sekolah
Baca: Ganjar Pranowo Akui Pernah Balas Pesan Ratu Keraton Agung Sejagat : Belum Dijawab, Malah Ditangkap
Siswi yang dipukuli tampak diam saja sembari memegang perutnya yang terlihat kesakitan.
Sementara itu, ketiga siswa SMP tersebut senyum semringah saat menganiaya siswi tersebut.
Ganjar Pranowo pun langsung merespon peristiwa bullying siswi SMP di Purworejo dengan menelepon kepala sekolah tempat terjadinya bullying, pada Rabu (12/2/2020) malam.
Sementara, pada Kamis (13/2/2020) pagi, Ganjar telah mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk bertemu dengan korban dan kedua orangtuanya yang kondisinya cukup memprihatinkan.
"Hari ini saya sudah meminta Kepala Dinas saya untuk bertemu korban dan kedua orang tuanya. Kondisinya memang memprihatinkan. Kami minta kedua orangtua korban untuk tidak bekerja dulu sementara waktu. Agar waktu pendek ini ada trauma healing kepada si anak," jelas Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (13/2/2020).