Jumat, 3 Oktober 2025

Kerjasama Warga, Aktivis, dan Mahasiswa untuk Mengembalikan Hak Warga Nguter Sukoharjo dari PT RUM

Warga Nguter, Sukoharjo bersama para aktivis dan mahasiswa saling bekerjasama untuk mengembalikan hak masyarakat terkait dampak limbah PT RUM.

Editor: Wulan Kurnia Putri
tribunnews
Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema "Mendengar Cerita Warga Nguter" di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020). 

Warga yang terdampak tidak tahan dengan bau menyengat akibat limbah pabrik

Apalagi, kandungan yang terdapat pada limbah dapat berbahaya.

Berbagai langkah pun akan diambil agar permasalahan tersebut segera terselesaikan.

“Warga Nguter ini mengalami dampak nyata adanya limbah. Berbagai upaya pun dilakukan, seharunya pihak pabrik berhenti,” kata Panji.

“Sudah seharusnya kita turut membantu mereka untuk mengembalikan lingkungan yang bersih” tambahnya.

Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema
Diskusi Mahardika (Mahasiswa Berdialektika) bertema "Mendengar Cerita Warga Nguter" di Gedung Tribunnews Solo, Jalan Adisoemarmo 335A, Klodran, Colomadu, Karanganyar pada Kamis (13/2/2020) (Tribunnews)

Di hari yang sama, Dean, seorang mahasiswi di Solo mengungkapkan keprihatinannya terhadap permasalahan tersebut.

“Menyedihkan dan menyayangkan, mengapa tidak kunjung usai. Apalagi menyangkut dampak limbah terhadap warga dan lingkungan,” ucap Dean kepada Tribunnews.

“Perlu adanya ketegasan hukum. Kemudian, ada koordinasi pemerintah dan perusahaan,” tambah mahasiswi semester 4 itu.

Diketahui, PT RUM yang berada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo mulai beroperasi pada tahun 2017.

Pabrik tersebut merupakan produsen kapas sintetis atau serat rayon.

Namun, setelah berjalannya waktu limbah yang dihasilkan berdampak pada lingkungan dan warga sekitar.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved