Sabtu, 4 Oktober 2025

Deretan Faktor Penyebab Susahnya Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu

Meski dilakukan pemberhentian sementara, tetapi pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap pergerakan buaya berkalung ban tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
AFP PHOTO/ARFA
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dengan ban yang menjerat lehernya terlihat di sungai Kota Palu, Selasa (20/9/2016). Pihak konservasi setempat terus berupaya melakukan penyelamatan buaya berukuran sekitar 4 meter dengan ban yang melilit lehernya sejak tahun 2016 tersebut. 

4. Faktor cuaca dan angin

Selain itu, ada juga faktor cuaca angin dan arus air kencang yang menghambat kerja petugas.

Belum lagi ditambah dengan adanya ombak yang cukup besar di sekitar muara Sungai Palu tempat bersembunyi buaya berkalung ban.

Haruna menjelaskan, pemberhentian upaya pencarian dan penyelamatan itu dilakukan hingga cuaca normal serta buaya yang menjadi target bisa muncul seperti sebelumnya.

Matt Wright saat memasang perangkap untuk buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Barat
Matt Wright saat memasang perangkap untuk buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Barat (Istimewa)

"Hari ini, buaya berkalung ban hanya menampakkan kepalanya dan sesekali kembali ke dalam air, sementara yang menampakkan diri untuk berjemur hanya buaya lainnya yang tidak menjadi target." ungkap Haruna.

Kendala tersebut dan sejumlah kendala lainnya, membuat BKSDA Sulteng menghentikan sementara upaya penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu mulai Sabtu (8/2/2020) sore.

Hentikan sementara pencarian

Kata Haruna, dihentikan sementara proses penyelamatan buaya berkalung ban itu dikarenakan masa akhir pekan.

Meski dilakukan pemberhentian sementara, tetapi pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap pergerakan buaya berkalung ban tersebut.

"Kami akan terus melakukan pemantauan baik di siang ataupun di malam hari, serta melakukan survey jumlah buaya yang berada di sungai Palu ini," terangnya.

Untuk strategi penyelamatan buaya berkalung ban itu, pihaknya yakin tetap bisa menangkap buaya berkalung ban itu dengan menggunakan tombak harpun dan jaring.

Libatkan pemerhati buaya

Sosok Matt Wright bersama buaya tangkapannya
Sosok Matt Wright bersama buaya tangkapannya (mattwright.com.au)

Ahli sekaligus pemerhati buaya asal Negara Australia Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson, akhirnya bergabung dengan tim penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu.

Keduanya bergabung atas surat keputusan Direktur KKH Kementerian LHK kepada Kepala Balai KSDA Sulawesi Tengah Nomor : 8.110/KKH/AJ/KSA2/02/2020 tanggal 10 Februari 2020.

Izin yang diperoleh kedua ahli buaya dari Australia itu diperoleh setelah keduanya melakukan observasi di habitat buaya berkalung ban di Sungai Palu pada Minggu (9/2/2020) lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved