3 Anak Pembully Siswi SMP di Purworejo Terkenal Bandel, Kepsek: Susah Diajar, Semaunya Sendiri
Pelaku aksi bully yang dilakukan di SMP Purworejo ditetapkan tersangka, pelaku dikenal bandel dan suka semaunya sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Aksi perundungan (bully) terhadap satu di antara siswi SMP di Purworejo masih menuai sorotan.
Pasalnya kasus tersebut sudah didalami oleh Polres Purworejo.
Mereka pun telah menetapkan 3 siswa yang melakukan aksi perundungan sebagai tersangka.
Polisi menjeratnya dengan UU nomor 23 tahun 2002 pasal perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan.
Kepala sekolah membenarkan kejadian itu.
Peristiwa itu diakui Ahmad terjadi di luar sepengetahuan pihak sekolah.
Ahmad mengatakan, peristiwa itu berlangsung saat jeda pergantian jam sekolah.

Yakni sekitar pukul 08.30 WIB, saat itu, posisi para guru sedang berada di kantor.
Ada pula yang masih berada di ruang kelas lain.
Kelas 8, tempat korban dan pelaku belajar saat itu sempat kosong menunggu kedatangan guru di jam pembelajaran berikutnya.
Durasi kejadian itu pun, lanjut Ahmad, singkat karena berada di sela pergantian jam.
Ahmad tidak merinci bagaimana kronologi kejadian itu terjadi.
Tetapi menurut dia, para pelaku aksi perundungan memang selama ini dikenal bandel di sekolah.
"Namanya anak iseng. Diajar juga susah."
"Suka semaunya sendiri," kata Ahmad, dilansir Tribun Jateng.
Polisi menemukan luka lebam
Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito menindaklanjuti kasus perundungan tersebut dengan penyelidikan.
Rizal mengakui, dari hasil visum terhadap korban, ditemukan luka lebam di pinggang sebelah kanan.
"Tapi tidak mengganggu aktivitas anak," katanya.
Rizal mengungkap, kejadian itu berawal dari pelaku meminta uang senilai Rp 2 ribu terhadap korban.
Ternyata korban diam-diam melaporkan kelakuan temannya itu kepada guru.
Tidak terima karena diadukan ke sang guru, para pelaku melampiaskan kemarahannya kepada korban di ruang kelas.
Aksi itu dilakukan di sela pergantian jam sekolah, Selasa (11/2/2020).
Kapolres mengimbau warga agar berhenti menyebarkan video yang sudah terlanjur viral itu.
Sebab, tindakan itu bukan sesuatu yang patut dicontoh.
Netizen juga diimbau menyudahi berkomentar di laman digital agar tidak melahirkan spekulasi liar atau kesalahan persepsi.
Sebelumnya, baru-baru ini sebuah video yang menayangkan aksi bully viral di jagat maya.
Aksi bully tersebut dilakukan oleh tiga orang siswa terhadap seorang siswi.
Dalam video yang beredar, aksi tersebut nampak dilakukan di dalam kelas.
Aksi bully yang dilakukan tiga orang siswa itu sampai memukul dan menentang korban.
Terlihat pula ada satu diantara siswa yang membully, menggunakan gagang sapu ijuk untuk memukul korban.
Korban bullyan itu hanya bisa diam dan menangis di kursi kelas.
Siswi tersebut nampak terus menangis sembari membenamkan kepalanya diatas meja.
Namun tiga siswa yang membully itu nampak tertawa dan terus melakukan aksi bully-nya.
Video tersebut pun viral di jagat maya, terutama di sosial media Twitter.
Teman-temannya yang melakukan perundungan malah tertawa sembari terus berulah.
Hingga Kamis (13/2/2020), video tersebut sudah dilihat sebanyak 1,3 juta kali.
Video berdurasi 29 detik itu juga mendapatkan 30.600 retweet dan 29.000 like dari warganet.
(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjateng.com/M Nur Huda)