Ingin Mengurus Anak dan Keluarga, Penghina Wali Kota Surabaya Ajukan Penangguhan Penahanan
Tersangka penhina Wali Kota Surabaya, Zikria Dzatil telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan kepada Polrestabes Surabaya.
Hal tersebut dilakukan Risma lantaran dirinya tidak bisa menerima apa yang telah dituliskan pelaku dalam akun media sosialnya.
Diberitakan sebelumnya, Zikria Dzatil yang merupakan pemilik akun Facebook yang melakukan ujaran kebencian terhadap Risma telah diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Suraba, Jumat (31/1/2020).
Zikria Dzatil mengakui bahwa tulisan tersebut ditujukan kepada Risma di media sosial.
Ia juga mengakui , bahwa tulisan itu memang ia yang membuatnya.
Ia mengatakan, dirinya terbawa emosi setelah peristiwa banjir yang menerjang Surabaya pada Rabu (15/1/2020).
Baca: Ini Motif Ibu Asal Bogor yang Menghina Walikota Tri Rismaharini, Polisi Sebut Pelaku Sakit Hati
Zikria berujar, dirinya tak pikir panjang saat membuat tulisan yang dianggap penghinaan tersebut.
Ia pun meminta maaf dan menyesal pada Tri Rismaharini atas perbuatannya.
Adhie Massardi Komentari Pelaporan Risma
Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tengah menjadi perhatian publik.
Pasalnya, belakangan ramai diperbincangkan soal kasus dugaan penghinaan terhadap dirinya yang dilakukan oleh pemilik akun Facebook bernama Zikria Dzatil.
Lantaran hal tersebut, Risma lantas melaporkan pemilik akun tersebut.
Risma menegaskan, pelaporan tersebut atas nama pribadi dan juga berdasarkan dorongan dari warga Surabaya yang merasa tidak terima atas ujaran akun Zikria Dzatil di media sosialnya.
Terkait hal itu, aktivis Adhie Massardi turut berkomentar soal keputusan Risma melaporkan pemilik akun Zikria Dzatil.
Adhie menilai, semenjak munculnya UU ITE mengakibatkan banyak sekali pejabat publik yang mengajukan laporan atas nama pencemaran nama baik.
Hal tersebut diungkapkan Risma dalam acara Apa kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Rabu (5/2/2020).
Baca: Polisi Belum Temukan Unsur Penipuan yang Dilakukan Tiga Petinggi Sunda Empire