Kasus Dugaan Pembunuhan Senawati Chandra, Polisi Amankan Sakim Fadillah
Senawati Chandra (55) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di kamar rumahnya.
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Senawati Chandra (55) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di kamar rumahnya, Jalan Ahmad Yani Utara No 183, Banjar Hita Bhuana, Peguyangan, Denpasar Utara, Bali, Rabu (5/2/2020) siang.
Pemilik toko bangunan UD Maju Djaya Gemilang tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.
Pada Rabu (5/2/2020) malam, polisi mengamankan seseorang bernama Sakim Fadillah.
Pria kelahiran Jember, 24 September 1981 ini tinggal di kawasan Pemecutan, Denpasar Barat.
"Masih pemeriksaan sabar ya, nanti diinfoin sama Humas," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Arta Ariawan saat dikonfirmasi Tribun Bali.
Polisi masih mendalami tersangka pelaku serta motifnya.

Orang pertama yang menemukan Senawati tergeletak bersimbah darah di dalam kamar sekitar pukul 12.00 Wita adalah anaknya sendiri.
"Anak korban dan temannya yang pertama kali menemukan ibunya sudah dalam kondisi tergeletak di kamar," kata sumber di lapangan.
Sumber menyebutkan, korban mengalami luka berat pada bagian kepala diduga akibat hantaman benda keras.
Belum diketahui apakah korban dibenturkan atau dipukul.
Baca: Cerita Orang Tua WNI yang Dikarantina: Jangankan Telepon, SMS pun Tak Dibaca
Baca: Sebut Risma Harus Terima Kritik Meski Kasar, Mantan Jubir Gus Dur: Jika Tak Mau, Jangan Jadi Pejabat
"Masih kita selidiki luka di kepalanya," lanjut sumber Tribun.
Namun, dugaan sementara korban dibunuh karena dirampok atau dibunuh terkait masalah utang piutang.
Dikenal warga setempat sebagai pribadi yang agak tertutup, Senawati tinggal di banjar itu kurang lebih 40 tahun.
Senawati Chandra tinggal bersama keempat anaknya dan seorang menantu.
Suaminya lebih dulu meninggal dunia.
"Korban tinggal di kamar belakang bersama keempat anak dan mantunya," kata sumber sambil menunjuk ke arah kamar rumah korban.
Baca: Lokasi Pembuangan Mayat Korban Pembunuhan di Kabupaten Bandung Barat Ternyata Daerah Rawan
Baca: Penjelasan Lengkap Penyakit Parah Lina hingga Wafat, Tak Ada Racun atau Indikasi Pembunuhan
Sudah lama toko bangunan ini tidak beroperasi.
"Dulu usahanya itu ramai, punya toko di Jalan Ahmad Yani di depan itu. Tapi sekarang toko sudah bangkrut. 15 tahun tidak jualan. Sempat buka sebentar tapi sepi pembeli," ujar sumber warga setempat.
Kelian Dinas Lingkungan Hita Bhuana Made Dana (46) menceritakan korban agak tertutup dengan warga setempat.
"Jarang bergaul. Kegiatan banjar juga jarang ikut. Kalau tinggal di sini sudah lama," ujar Made Dana.
Made Dana mengetahui peristiwa itu dari laporan warganya.

Saat pulang kerja ia menyambangi TKP.
Namun ia bersama warga lainnya tidak diizinkan masuk ke dalam rumah.
Hanya menunggu di depan gerbang rumah korban.
"Saya tidak tahu pasti kejadiannya. Pas dicek ternyata sudah banyak polisi," tambahnya.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Anak Senawati Temukan Ibunya Bersimbah Darah, Polisi Amankan Satu Orang