Jumat, 3 Oktober 2025

Polemik Andre Rosiade Jebak PSK

Andre Rosiade Tak Sengaja Bawa Wartawan di Penggerebekan, Komnas Perempuan: Bukan dengan seperti Ini

Andre Rosiade mengungkapkan keikutsertaan wartawan dalam penggerebekan prostitusi online di hotel Padang, Minggu (26/1/2020) lalu.

Penulis: Nuryanti
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Anggota DPR RI Andre Rosiade bersama pihak kepolisian dari Polda Sumbar saat menggerebek wanita yang terlibat prostitusi online di Padang, Minggu (26/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan keikutsertaan wartawan dalam penggerebekan prostitusi online di hotel Padang, Minggu (26/1/2020) lalu.

Andre Rosiade membantah telah merencanakan untuk merekam aksi penggerebekannya.

Sebab, wartawan yang bersama Andre itu sebelumnya datang untuk meliput acara penyampaian visi dan misi Calon Gubernur Sumatera Barat di hotel yang sama.

Hal tersebut disampaikan oleh Andre Rosiade dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (5/2/2020).

"Kebetulan di hotel itu ada acara penyampaian visi dan misi Calon Gubernur Sumatera Barat di hotel yang sama, dan kemudian wartawan banyak meliput hal itu," ujar Andre Rosiade, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (5/2/2020).

Baca: BREAKING NEWS, Isu Penjebakan PSK, Gerindra Akan Panggil Andre Rosiade

Menurutnya, para wartawan tersebut mengetahui penggerebekan tersebut saat melihat kedatangan polisi.

"Kebetulan waktu polisi datang dan mereka mendengar, ya tentu ini hot news bagi wartawan, sehingga wartawan ikut kesana," jelasnya.

Ia juga membantah telah menjebak pekerja seks komersial (PSK) dengan adanya penggerebekan itu.

Sebab, ia mendapat laporan dari warga Padang yang resah dengan adanya prostitusi melalui aplikasi online.

Program Sapa Indonesia Malam, Rabu (15/2/2020) (Tangkap Layar Youtube KompasTV).
Program Sapa Indonesia Malam, Rabu (15/2/2020) (Tangkap Layar Youtube KompasTV). (Youtube KompasTV)

Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah yang juga hadir menjadi narasumber, menilai perbuatan Andre tersebut salah.

"Sebenarnya yang disampaikan oleh Bung Andre menunjukan penggunaan standar moralitas patriaki."

"Perempuan disalahkan atas segala sesuatu yang terjadi di Sumatera Barat."

"Kalau misalnya niatan baik untuk memberikan perlindungan untuk perempuan tidak demikian caranya," kata Siti Aminah.

Menurutnya, Andre Rosiade bisa menggunakan cara lain untuk melakukan upaya pengungkapan prostitusi online.

"Bukan dengan hal seperti ini, meskipun niatannya untuk menyalurkan aspirasi," ujarnya.

Baca: Andre Rosiade Jebak PSK, Humas Polda Sumbar: Pak Andre Mmebantu Tugas Kepolisian

Mendengar pernyataan dari Siti Aminah itu, Andre Rosiade merasa tidak terima.

"Berarti kalau masyarakat datang ke saya, harus diam saja begitu?" tanya Andre.

"Tapi bang Andre memposisikan perempuan sebagai penanggung jawab moralitas," jawab Siti Aminah.

Andre merasa tidak menyebut menyalahkan perempuan, namun hanya melaporkan apa yang diterimanya.

"Saya dari tadi tidak menyebutkan menyalahkan perempuan. Ini hanya laporan saya serahkan kepada pihak kepolisian," jelas Andre.

"Bang Andre mengatakan bahwa dengan adanya prostutisi online Sumbar terancam ini itu," jawab Siti.

"Itukan sebenarnya sama saja menyatakan perempuan sebagai sumber masalah," jelas Komisioner Komnas Perempuan ini.

Bantahan Andre Rosiade

Sebelumnya, Andre Rosiade menyebut upaya untuk mengungkap adanya prostitusi online di Padang itu, karena adanya keresahan di masyarakat.

Ia menyebut, ada laporan dari warga Padang bahwa ada prostitusi dengan menggunakan aplikasi online.

Sehingga, dirinya menindaklanjuti laporan tersebut dengan melaporkan ke Polda Sumatera Barat.

"Setelah tim Polda Sumbar datang, kemudian diperlihatkan aplikasi online itu ke polisi. Polisi tentu ingin bukti dan warga tersebut bersedia untuk membuktikannya," ujar Andre Rosiade, dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Dalam upaya pengungkapan tersebut, warga yang lapor kepada Andre tersebut kemudian memesan PSK melalui aplikasi MiChat.

Lalu, Andre Rosiade memesan sebuah kamar hotel untuk melancarkan proses pemesanan PSK itu.

Ia mengatakan, kamar hotel yang digunakan tersangka dengan seorang pria di lokasi kejadian, merupakan kamar yang sudah dipesan oleh ajudannya.

Anggota DPR RI Andre Rosiade bersama tim Ditreskrimsus Polda Sumbar
Anggota DPR RI Andre Rosiade bersama tim Ditreskrimsus Polda Sumbar (Kompas.com)

Andre Rosiade membantah dugaan penjebakan PSK tersebut, dengan alasan yang memesan adalah warga tersebut.

"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online."

"Kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," ungkapnya.

Baca: Andre Rosiade Diduga Jebak PSK di Padang, Ini Reaksi dari Ombudsman RI dan Mahkamah Kehormatan Dewan

Dalam penggerebekan tersebut, juga ditemukan barang bukti berupa uang tunai Rp 750.000 yang digunakan untuk transaksi.

Lalu, juga ada satu alat kontrasepsi atau kondom yang belum dipakai, dan telepon genggam.

Sehingga, Andre Rosiade menegaskan, penggerebekan itu murni untuk membuktikan adanya prostitusi online di Padang.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, penggerebekan tersebut menindaklanjuti laporan Andre Rosiade ke Polda Sumatera Barat.

"Setelah mendapatkan laporan, tim Siber Ditreskrimsus Polda Sumbar turun ke lokasi. Kemudian melakukan penggerebekan," kata Stefanus.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Perdana Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved