Motif Zikria Dzatil Hina Risma di Facebook, Marah Politikus Idolanya Sering Di-bully Netizen
Zikria Dzatil, tersangka dugaan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini telah diringkus dan masih menjalani pemeriksaan.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Zikria Dzatil, tersangka dugaan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini telah diringkus dan masih menjalani pemeriksaan.
Sebelumnya, Zikria melalui akun Facebook mengunggah foto Risma di tengah banjir Surabaya.
Unggahan foto tersebut ia hiasi dengan caption bernada kurang pantas yaitu 'kodok betina'.
Penyidik Polres Kota Besar Surabaya, masih memeriksa tersangka ujaran kebencian itu.
Belakangan, terungkap apa motif Zikria melakukan ujaran kebencian kepada orang nomor satu di Surabaya itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan tersangka mengaku dirinya tidak terima idolanya dirundung waganet.
"Dia sakit hati, ada seseorang yang diidolakan yang di media sosial di-bully, akhirnya dia mem-bully Bu Risma itu," jelas Sudamiran dilansir dari tayangan Kompas TV.
Diketahui, idolanya merupakan salah satu politikus dan public figure di Indonesia.
Saat menuliskan ungkapan tidak pantas pada foto Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Zikria tidak menyangka konsekuensi yang akan diterimanya.
"Dia tidak menyadari resiko atau hukum dari postingan itu."
Sampai saat ini, polisi masih mempertimbangkan penahanan tersangka karena masih memiliki anak balita.
"Tersangka mempunyai hak mengajukan permohonan penangguhan."
"Nanti tergantung penyidik permohonan akan dikabulkan atau tidak," jelas Sudamiran.
Kilas Balik Kronologi Penangkapan Zikria Dzatil
Sebuah unggahan di facebook berisi ujaran kebencian pada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini viral di media sosial.
Akun facebook itu menyebut Risma sebagai 'kodok betina'.
Forum Arek Suroboyo Wani, tidak terima dan melaporkan postingan itu ke Pemerintah Kota Surabaya.
Mereka menyertakan bukti tangkap layar unggahan tersebut.
Bak gayung bersambut, Pemkot Surabaya mengamini tuntutan warganya.
Pemerintah Kota Surabaya diwakili Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengungkapkan pelaporan ini karena desakan masyarakat.
Masyarakat menuntut agar pemilik akun ditangkap dan bertanggungjawab atas perbuatannya.
Kepolisian Polrestabes Surabaya, menangkap wanita itu di rumahnya, kawasan Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor, Kota Bogor pada Jumat (31/1/2020) malam.
Tersangka kemudian diboyong ke Surabaya untuk penyidikan lebih lanjut.
Pada konferensi pers, Zikria meminta maaf pada Risma.
Ibu tiga anak ini mengaku menyesal atas perbuatannya.
"Saya Zikria sangat menyesali apa yang saya lakukan ini, karena pada dasarnya saya tidak pernah berniat untuk menghina Bunda Risma," katanya dikutip dari Kompas.com.
Sembari menangis sesenggukan, berkali-kali dia memohon maaf dan menyebut nama 'Bunda Risma'.
"Saya mohon maaf Bunda. Saya memohon, mohon maafkan saya atas kelakuan yang saya perbuat."
Sejak postingannya di facebook mendadak viral, Zikria mengaku ketakutan atas reaksi warganet.
"Saya cuma ibu rumah tangga biasa, saya ketakutan anak-anak saya diteror, diancam, dan saya sendiri di-bully," jelasnya.
Akibat perbuatannya, Zakria harus menelan pil pahit karena terancam Pasal 45A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE serta Pasal 45 Ayat (3) Jo Pasal 27 Ayat (3) UU 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Ghinan Salman)
