Selasa, 7 Oktober 2025

Kirim 15 Kg Sabu ke Surabaya dan Madura, Sindikat Jaringan Malaysia Dapat Upah Rp 133 Juta

Sekali pengiriman 15 kilogram sabu, Chee Kim Tiong mengaku bisa dapat upah 40 Ribu Ringgit atau setara dengan Rp 133 juta.

Editor: Dewi Agustina
SURYA.co.id/Luhur Pambudi
Anggota sindikat sabu jaringan Malaysia, Chee Kim Tiong, Lhau Chu Hee, Dio Anggriawan Soebandi dan M Arifin saat dikeler Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim, Senin (3/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ditresnarkoba berhasil menggagalkan pengiriman 30 kilogram sabu jaringan Internasional yang dikirim melalui bandar besar dari Sarawak, Malaysia.

Polisi mengamankan empat orang pelaku yang terlibat dalam jaringan ini.

Dua di antaranya warga Malaysia, Chee Kim Tiong dan Lhau Chu Hee.

Dua orang lainnya warga Indonesia bernama Dio Anggriawan Soebandi dan M Arifin.

Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, jaringan ini terbilang berani dalam melakukan pengiriman antar negara.

Mereka mengirim langsung barang sabu yang diselundupkan menggunakan mobil.

Jaringan ini menggunakan rute pengiriman dari perbatasan di Kalimantan.

Anggota sindikat sabu jaringan Malaysia, Chee Kim Tiong, Lhau Chu Hee, Dio Anggriawan Soebandi dan M Arifin saat dikeler Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim, Senin (3/2/2020).
Anggota sindikat sabu jaringan Malaysia, Chee Kim Tiong, Lhau Chu Hee, Dio Anggriawan Soebandi dan M Arifin saat dikeler Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim, Senin (3/2/2020). (SURYA.co.id/Luhur Pambudi)

Semula dari Serawak Malaysia, kemudian ke Kuching, lalu ke Itikong, setelah itu tiba di Kalibun, terus masuk ke Surabaya.

"Belakangan pengiriman sabu ke Indonesia ini marak," katanya di Aula Patuh Semeru, Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Senin (3/1/2020).

Luki menambahkan, jaringan ini merupakan jaringan lama, hal itu ditengarai dari cara mereka mengemas sabu berjumlah banyak itu.

Mereka kerap mengemas sabu tersebut dalam kemasan bungkus teh berwarna hijau.

Baca: Masih Ingat Anak SD Viral yang Cantiknya Kayak Orang Dewasa? Makin Glowing, Intip Perubahannya Kini!

Baca: Korban Penipuan IMD King of The King di Jatim Bertambah: Ada 40 Orang dari Nganjuk

"Kemasan ini kalau kita lihat di pengungkapan di polda lain, hampir sama, bungkusan teh China," terangnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Ditresnarkoba Polda Jatim, AKBP Nasriadi menuturkan, dua orang warga Malaysia itu merupakan komplotan bandar sabu yang digerakkan oleh bandar besar internasional.

Mereka kerap melakukan pengiriman ke Indonesia terutama di Kota Surabaya dan Pulau Madura.

Keduanya memanfaatkan dua orang warga Indonesia bernama Dio dan M Arifin.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved