Persepi Pertanyakan Metodologi Survei ADRC
Survei yang dilakukan 16 November 2019 -10 Januari 2020 itu tidak menyebutkan jumlah sampel yang digunakan.
Hamdi menyebut, tugas Persepi ialah mengontrol itu semua agar dijalankan. Kalau tidak trdaftar susah mengontrol dan memastikan semua berjalan.
"Makanya lembaga survei yang engga tergabung di Persepi memang susah karena tidak bisa kita didik, kita kontrol mutunya, itu gunanya Persepi itu dibikin," ujar Prof. Hamdi.
Hamdi mengimbau masyarakat untuk menghiraukan hasil lembaga survei yang tidak jelas.
Dan lebih berpedoman kepada lembaga yang lebih kredibel.
"Kalau lembaga itu tidak dipercaya, engga usah dipercaya," tutur Prof. Hamdi.
Baca: Pilkada Serentak Digelar 23 September 2020: Ini Syarat, Tahapan, Masa Kerja, dan Gaji PPK/PPS
Dikutip dari Tribun Jambi, ADRC melakukan survei pada 20 tokoh yang namanya pernah digadangkan untuk Pilkada Gubernur Jambi.
Sebuah lembaga riset yang bernama ADRC melakukan survei terhadap 20 nama tokoh.
Nama tokoh-tokoh tersebut dimasukan setelah ADRC melakukan perekaman informasi yang berkembang di masyarakat.
"Nama-nama ini kami saring dari informasi yang kami kumpulkan di masyarakat," ucap Dr Sofyan, anggota peneliti ADRC, Kamis (30/1/2020).
Survei sendiri untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas ke 20 tokoh tersebut. Dimana akhirnya, ADRC menemukan nama enam tokoh yang angkanya di atas 4 persen.
Keenam tokoh tersebut antara lain, Sy Fasha, Hasan Basri Agus (HBA), Al Haris, Cek Endra, Fachrori Umar dan Asyafri Jaya Bakri (AJB).
"Ini hasil survei kami yang dilakukan secara online dengan jumlah responden sebanyak 3.276 orang yang tersebar se Provinsi Jambi," kata Sofyan.