Minggu, 5 Oktober 2025

Tendangan Spontan Anggota TNI Saat Melerai Tawuran Bikin Pecah Pembuluh Darah Seorang Pemuda

Melihat HJ jatuh pingsan, rekannya membawa ke RS Amalia, namun karena harus mendapat perawatan intensif maka dirujuk ke RSUD Taman Husada.

Editor: Hendra Gunawan
Fachri Ramadhan/Tribun Kaltim
Wakil Direktur RSUD Bontang dr Toetoek Pribadi, didampingi dokter anestesi dr Arditiya Maulana dan dr Helda Liza, saat memberikan keterangan pers terkait kondisi korban HJ (17), korban tendangan spontan oknum TNI saat melerai perkelahian di halaman parkir karaoke keluarga di bilangan Jalan A yani Bontang Utara beberapa waktu lalu. 

Kejadian tersebut terjadi di salah satu tempat hiburan karaoke keluarga di bilangan Jalan Jenderal A Yani, Bontang Utara, Kalimantan Timur.

Korban yang diketahui berinisial, HJ (17) masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada Bontang.

Saat dikonfirmasi, Dandim 0908 Kota Bontang, Letkol Arm Eko Pristiono membenarkan hal tersebut.

Usai menerima kabar tersebut, Dandim memerintahlan jajarannya bertindak cepat menangani kasus pemukulan yang diduga dilakukan anggotanya.

Dari hasil investigasi dan penyelidikan terkait kasus tersebut, oknum anggota TNI berinisial RM pum saat ini ditahan.

Dandim pun menerangkan kronologis kejadian, yang bermula dari korban HJ (17) bersama rekannya berkumpul di parkiran tempat karaoke, Jumat (24/1/2020) sekira pukul 23.00 Wita lalu.

Dari keterangan saksi mata di lokasi kejadian, anak-anak yang sebagian besar masih berusia pelajar tersebut terlihat menegak minuman keras ( miras ) jenis cap tikus.

Diduga terpengaruh minuman keras, mereka terlibat adu mulut hingga terjadi perkelahian antar sesama mereka.

Nah, saat itu RM yang berada di lokasi kejadian, usai bertemu dengan rekannya yang bekerja sebagai petugas parkir mencoba melerai gerombolan anak muda tersebut.

"Dia (RM) saat itu tidak dinas. Dia datang untuk menemui temannya yang jaga parkir. Tidak untuk berkaraoke. Kami cek urine juga, hasilnya negatif alkohol. Karena naluri prajurit, ia kemudian mencoba melerai,” ungkapnya.

Perkelahian tersebut sempat terhenti sejenak. Namun tiba-tiba kembali berlangsung.

RM yang melihat hal tersebut meminta mereka pergi membubarkan diri.

Lantaran dianggap mengganggu ketenangan pengunjung dan warga yang berada di lokasi kejadian.

Namun, seruan RM tak lagi digubris gerombolan anak muda tersebut.

Walhasil, terjadi kontak fisik di antara mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved