Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Viral Video Ibu Ikat dan Gantung Kaki Anaknya dengan Posisi Terbalik, Ini Tanggapan Psikolog

Viral video ibu ikat dan gantung kaki anaknya dengan posisi terbalik. Menurut psikolog seharusnya orang tua tidak memberikan hukuman secara fisik.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
Kompas.com
ILUSTRASI : Kekerasan pada anak 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video seorang anak berinisial AAF yang diikat kakinya lalu digantung terbalik oleh ibu kandungnya di daerah Kuta Alam, Banda Aceh.

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (10/1/2020) itu direkam oleh tetangga pelaku, kemudian diunggah di media sosial dan viral pada Rabu (22/1/2020).

Sang ibu yang berinisial NH mengaku melakukan hal itu karena ingin memberikan hukuman kepada anaknya yang telah berbuat nakal.

Sementara itu, menurut Psikolog Irma Gustiana, penyebab NH tega menghukum AAF seperti itu disebabkan oleh banyak faktor.

Dasar seseorang menghukum anaknya dengan cara kekerasan mungkin karena spontanitas atau memang pelaku memiliki masalah psikologis.

Dorongan yang disebabkan trauma masalalu yakni pengalaman pengasuhan orang tua juga menjadi salah satu penyebab pelaku melakukan tindak kekerasan.

"Pernah punya masalah-masalah terkait dengan masalah kejiwaan, kebanyakan memang ada masalah terkait dengan kejiwaan."

"Kemudian pemicunya itu stres, stres bisa karena masalah finansial, suport dari pasangan atau suami, sehingga ini menyebabkan seseorang menjadi kacau dalam berpikir, termasuk terkait pengasuhan anak," kata Irma Gustiana dilansir dari kanal YouTube Talk Show Tvone, Kamis (23/1/2020).

Menurut Irma Gustiana, tindakan NH ini sudah melalui proses yang panjang, maksudnya pelaku sering melakukan hukuman-hukuman kepada AAF.

Seharusnya orang tua tidak memberikan hukuman secara fisik kepada anaknya.

irma gustiana
Psikolog Irma Gustiana

"Sebisa mungkin jangan memberikan hukuman secara fisik, karena kita memberikan hukuman kepada anak, itu biasanya hanya temporarily (untuk sementara)," paparnya.

Ia juga menyampaikan bahwa perilaku anak tidak bisa diprediksi apalagi jika hubungan anatara anak dan orang tua tidak harmonis.

Hal itu dapat memicu terjadinya kesalapahaman dan munculnya tindakan-tindakan kekerasan.

Sementara itu, sebelumnya diberitakan saat diperiksa oleh Polsek Kuta Alam Banda Aceh, hubungan NH dengan AAF terlihat akrab.

Menurut Irma Gustiana, terjalinnya hubungan yang baik antara NH dan AAF seharusnya bisa menjadi media untuk sang ibu dalam melakukan pola pengasuhan yang positif.

Mengelola komunikasi dengan baik akan menghasilkan pola pengasuhan yang positif.

"Ketika kita menghukum anak, besok-besokannya kita akan mencari cara yang lebih berat lagi untuk menghukumnya."

"Jadi memang berkomunikasi dengan anak, memberikan pengertian, kemudian memberikan konsekuensi yang sesuai dengan apa yang dilakukan," ujarnya.

Viral Ibu Ikat & Gantung Kaki Anaknya dengan Posisi Terbalik, Polisi Sebut Keduanya Terlihat Akrab

Beredar video seorang anak berinisial AFF yang diikat kakinya lalu digantung terbalik oleh ibu kandungnya di daerah Kuta Alam, Banda Aceh.

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (10/1/2020) itu direkam oleh tetangga pelaku, kemudian diunggah di media sosial pada Rabu (22/1/2020).

Kepada polisi, sang ibu yang berinisial NH mengaku melakukan hal itu dilakukan karena anaknya nakal.

Saat itu, NH menjemput anaknya namun sang anak tidak berada di sekolah.

NH malah menemukan anaknya sedang berada di rumah temannya.

NH kemudian mengajak pulang sang anak, sesampainya di rumah, memarahi anaknya kemudian memberikan hukuman.

Hukuman yang diberikan NH berupa mengikat dan menggantung kaki anaknya dengan posisi terbalik.

Ketika sang ibu keluar rumah untuk membelikan makan anaknya, tetangga merekam kejadian tersebut lalu melepaskan ikatan yang menjerat kaki AAF.

Dalam video yang direkam, terdengar AAF berteriak meminta tolong.

Menurut keterangan Kapolsek Kuta Alam Aceh, Iptu Miftahuda Dizah Fezuono, NH adalah seorang single parent yang mempunyai dua anak.

Sehari-hari NH bekerja di instansi kesehatan, ketika jam anaknya pulang sekolah, sang ibu izin untuk menjemput dan mengurusi makanan anaknya.

"Ibu ini seorang CS outsourcing di instansi kesehatan, ia memang rutin mengecek anaknya di rumah,

karena dia harus bekerja sendiri dan menafkahi kedua anaknya," kata Iptu Miftahuda Dizah Fezuono dilansir dari kanal YouTube Talk Show Tvone, Kamis (23/1/2020).

Saat dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, NH dan AAF justru terlihat akrab dan seperti tidak ada permasalahan.

"Kami memanggil yang bersangkutan (NH), terlihat anaknya ini memang tidak ada sedikitpun permasalahan dengan orang tuanya."

"Malah terlihat sangat akrab dan anaknya seperti sangat membutuhkan ibunya ini, jadi seperti manja lah," papar Iptu Miftahuda Dizah Fezuono.

Lebih lanjut, saat ini NH dan AAF telah dalam pengawasan dan pembinaan pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Polsek Kuta Alam, Banda Aceh pun telah memeriksa 13 saksi untuk dimintai keterangan.

Mengenai kelanjutan kasus ini, polisi akan menunggu hasil dari P2TP2A untuk mendapatkan alur cerita yang sebenarnya agar tidak meresahkan publik dan sang anak.

Pihak P2TP2A telah memeriksa kondisi psikologi NH, diketahui sang ibu mengalami traumatik.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved