Polrestabes Makassar Tetapkan Enam Tersangka Pasca Bentrokan di Unismuh
Pascabentrokan di kampus Unismuh Kota Makassar, penyidik Polrestabes Makassar akhirnya menetapkan enam mahasiswa.
Seusai bentrok terjadi, kepolisian yang dipimpin Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko bersama Kapolsek Rappocini Kompol A Ashari melakukan penyisiran di dalam areal kampus.
Penyisiran itu menyasar sekretariat mahasiswa Teknik.
Hasilnya, enam mahasiswa dan sejumlah senjata tajam diamankan dalam penyisiran itu.

Ke enamnya, RY (18), DD (23), RD (20) JF (21), MA (20) dan AG (23).
Tidak hanya itu, polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan mahasiswa melakukan bentrok.
Seperti, sejumlah anak panah busur beserta ketapelnya dan seunit senjata replika jenis softgun.
"Yang signifikan adalah pistol jenis air soft gun yang kita dapatkan dari seorang mahasiswa di kampus Unismuh ini. Kida dapatkan di kendaraan salah satu mahasiswa dan kita sudah dapat pemiliknya," kata AKBP Indratmoko susasi melakukan penyisiran.
Selain menyisir di dalam areal kampus, polisi juga melakukan penyisiran di salah satu sekretariat organisasi kedaerahan.
Baca: Ridho Ditangkap di TKP Penemuan Mayat Asmaul Husna Saat Keluarga Mengabari Kematian Sang Pacar
Baca: Ridho Ambil Pisau dan Membunuhnya Saat Tahu Sang Kekasih Masih Bernapas Setelah Dibekap Pakai Bantal
Dalam penyisiran itu, dua mahasiswa diamankan. Keduanya juga mahasiswa Fakultas Teknik Unismuh, AM (19) dan MY (18).
Ke delapan mahasiswa Fakultas Teknik itu dibawa ke Reskrim Polrestabes Makassar untuk ditindaklanjuti.
Informasi yang diperoleh, bentrokan itu bermula saat 10 pria bertopeng memasuki kampus Unismuh melalui gerbang tengah.
Mereka yang terhalang pagar terkunci pun mengancam sekuriti dengan anak panah busur.
Sekuriti yang terancam pun membukakan pintu.
Di dalam kampus, ke 10 orang itu bergabung dengan 10 mahasiswa lainnya di dalam kampus.
Seusai bergabung, kelompok bertopeng yang berjumlah 20-an orang itu pun mendatangi sekretariat mahasiswa Teknik dan memancing keributan.
Mahasiswa Teknik berkumpul sekitar 30an orang. Mereka lalu melakukan perlawanan dengan menyerang balik ke 20 kelompok bertopeng itu.
Bentrokan tidak terhindarkan hingga berlangsung ke jalan raya.
Bentrok berlangsung mulai di Jl Sultan Alauddin depan Unismuh hingga Jl Talasapang. (dal)