Jumat, 3 Oktober 2025

Keraton Agung Sejagat

Ekspresi Ratu Keraton Agung Sejagat jadi Sorotan saat Ditangkap, Tampak Heran dan Gelengkan Kepala

Soal kemunculan Keraton Agung Sejagat terus menjadi perbincangan masyarakat, terutama saat Raja dan Ratunya ditangkap pihak kepolisian.

Editor: Miftah
TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Totok Santoso Hadiningrat (42) dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja (41) yang mengaku sebagai pimpinan Keraton Agung Sejagat (KAS) dihadirkan di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020). 

Namun sebaliknya siapapun yang tidak percaya dan tidak mengakui adanya Kerajaan Agung Sejagat akan mendapatkan bencana.

Pemandangan menarik terjadi, sontak saat mendengar penjelasan Kapolda Jateng, wanita yang disebut Kanjeng Ratu Dyah Gitarja yang memakai baju tahanan berwarna biru, ekspresinya menjadi sorotan.

Wanita bernama asli Fanni Aminadia tampak memasang wajah penuh heran, dan menggelengkan kepala.

Sesekali dirinya menoleh ke arah pria yang disebut Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat, dilansir dari unggahan video instagram @insertlive.

Unggahan sang Ratu

Meski keduanya telah diamankan Polda Jateng, namun Fanni Aminadia melalui akun Instagramnya mengunggah sebuah klarifikasi dan tulisan panjang perihal penangkapan mereka.

Dia pun menyeret nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam unggahan terbaru lewat akun Instagram yang bernama @fanniaminadia.

Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia
Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia (IST/Facebook via Tribun Jogja)

Unggahan terbaru akun yang diduga milik 'Sang Ratu' KAS itu memperlihatkan foto saat dirinya tengah dicium oleh seorang wanita tua.

Sang Ratu menyebut penangkapan dirinya dan sang Raja, seperti layaknya perlakukan terhadap teroris kelas dunia.

Dirinya menyebut ada prosedur asas praduga tak bersalah yang seharusnya dijalankan.

Dirinya juga merasa dituduh melakukan penyebaran berita bohong atau hoax.

Bunyi unggahannya:

Sugeng siang Pak Ginanjar, prinsipnya kami sangat menyambut baik bahkan menunggu agar diskusi dan diuji secara akademisi sejarah ini bisa terealisasi.

Tapi pelintiran berita dan penggalan dokumentasi ternyata mampu merubah makna dari pernyataan kami

Saya yang dituduh menyebar berita Hoax, padahal yang menyebar media.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved