Keraton Agung Sejagat
5 SYARAT Pengikut Keraton Agung Sejagat jika Ingin Jabatan Tinggi, Mandi di Pantai hingga Syukuran
Kabid Humas Polda Jawa Tengah mengungkapkan, ada sejumlah persyaratan yang diberikan bagi anggota Keraton Agung Sejagat.
Menurutnya, acara ruwatan tersebut dilaksanakan saat malam hari dan selesai dini hari.
Ia mengatakan, anggota Keraton Agung Sejagat melakukan arak-arakan, naik ke puncak Gunung Tidar, dan diiringi musik dari drum band.
Heri menambahkaan, Totok Santoso dan Fanni mengenakan pakaian seperti baju kerajaan.
Sementara, para pengikutnya mengenakan jubah putih dan kebaya.
Setelah Keraton Agung Sejagat ini santer diberitakan, Heri mengaku terkejut.
“Saya terkejut saat melihat berita raja di Purworejo itu. Setelah saya amati, ternyata mirip dengan Romo Totok yang dulu naik Gunung Tidar. Pakaiannya pun mirip,” kata Heri Setyawan, dikutip dari TribunJogja.com, Rabu (15/1/2020).
Saat melakukan kegiatan ruwatan di Gunung Tidar, menurutnya, para anggota Keraton Agung Sejagat memotong ayam.
Lalu, darah dari ayam yang dipotong itu dikubur di sekeliling Tugu di puncak Gunung Tidur.

Setelah memotong ayam, ia mengatakan, mereka juga melakukan doa bersama dan tumpengan di puncak Gunung Tidar.
“Mereka memotong ayam. Lalu, darah ayam dikubur sekeliling tugu," kata dia.
"Setelah bubaran, saya sempat membersihkan dan dapat seekor ayam. Saya kasihkan tetangga,” lanjut Heri.
Ia mengaku merasa aneh dan janggal dengan kegiatan mereka.
Sebab, menurutnya, para pengikut Keraton Agung Sejagat tersebut berasal dari berbagai daerah.
“Saya cuma merasa janggal saja, keraton kok pengikutnya datang dari mana-mana," imbuh Heri.
Sementara, menurut juru kunci Gunung Tidar, Sutijah, mengaku sempat mendengar ada acara ramai-ramai di puncak Gunung Tidar.