Jumat, 3 Oktober 2025

Siswa SMK Gantung Diri, Sempat Video Call dan Tulis Surat Terakhir: Ketemu Aku Tiap Malam Jumat

Siswa SMK, RH (17), ditemukan tewas gantung diri. Sebelum tewas, ia video call tunjukkan adegan bunuh diri dan tulis surat terakhir.

Pixabay
ILUSTRASI - Siswa SMK Gantung Diri, Sempat Video Call dan Tulis Surat Terakhir: Ketemu Aku Tiap Malam Jumat 

TRIBUNNEWS.COM - Siswa SMK, RH (17), ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya di Jalan Pacar Keling, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/1/2020).

RH pertama kali ditemukan oleh sang ayah.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jatim, RH sempat menghubungi teman sekolahnya, AT, melalui video call WhatsApp.

Saat melakukan video call, menurut AT, RH sama sekali tidak bersuara.

RH meletakkan ponselnya di bawah saat naik ke atas kursi.

"Dia (korban, red) meletakkan handphone-nya di bawah sambil naik ke kursi, lalu memperlihatkan adegan dia gantung diri."

"Dia lompat dari kursi seketika itu langsung tubuh dia berputar dan handphone-nya tiba-tiba mati," kata dia saat di rumah duka, Senin.

ILUSTRASI WHATSAPP
ILUSTRASI WHATSAPP (redditchadvertiser.co.uk)

"Ya nggak sampai lima menit, itu cepat sekali. Terus teman-teman hubungi WhatsApp-nya sudah tidak aktif."

"Saat videonya mati, posisi korban sudah tergantung," imbuhnya.

Sebelum bunuh diri, RH diketahui sempat menulis surat wasiat.

Surat yang ditulis di kertas bungkus makanan berwarna cokelat itu ditemukan di sekitar jasad RH.

Dalam suratnya, RH mengatakan tidak memiliki cita-cita lagi.

Ia mengatakan keluarganya tidak perlu memikirkan biaya untuk dirinya lagi.

Di akhir suratnya, RH menyebutkan keluarganya akan bertemu dirinya setiap malam Jumat.

"Aku wes gak duwe cita-cita maneh. Wes gak usah ngragati aku. Duek e gawe bangun omah ae. Sesuk ketemu aku saben malam Jumat," ujar seorang saksi mata, CM, menirukan isi surat RH, dilansir Tribun Jatim.

Arti surat tersebut adalah, "Aku sudah nggak punya cita-cita lagi. Nggak usah membiayai aku. Uangnya buat membangun rumah saja. Besok ketemu aku tiap malam Jumat."

Dugaan Penyebab Bunuh Diri

Seorang teman RH, SV, mengatakan korban sempat tidak masuk sekolah beberapa hari saat motornya disita polisi.

SV menuturkan, RH takut dimarahi orang tuanya karena hal tersebut.

Mengutip SURYA.co.id, RH sempat menebus motornya tersebut sejumlah Rp 600 ribu.

ILUSTRASI MOTOR MODIFIKASI
ILUSTRASI MOTOR MODIFIKASI (steemit.com)

"Kan motornya itu disita polisi karena knalpotnya brong dan motornya modifikasi."

"Nah itu denger-denger korban takut dan dimarahi orang tuanya. Itu sempat ditebus Rp 600 ribu," terang SV, Senin.

Lebih lanjut, SV menyebutkan RH sempat kabur dari rumah setelah mengikuti outbond di Malang.

"Sempat ikut outbond sekolah di Malang, hari Selasa-Rabu."

"Terus pas pulang itu katanya anak-anak sempat tidak masuk sekolah dan kabur dari rumah," kata dia.

SV pun mengatakan, RH dikenal sebagai anak pendiam dan tidak pernah macam-macam.

"Kalau sehari-hari ya pendiam anaknya. Gak aneh-aneh," ujarnya.

Masalah motor yang dibahas SV, juga diungkapkan saudara RH.

Ia menduga RH nekat mengakhiri hidupnya karena dimarahi orang tuanya.

"Mungkin karena motor itu. Karena sempat disita lama. Itu diurus habis Rp 600 ribu."

"Disuruh kembalikan ke standarnya sama polisi. Disita pas malam Tahun Baru," ungkap saudara RH yang tak ingin namanya disebutkan.

Korban Sering di Rumah Sendiri

Tim inafis Polrestabes Surabaya berada di lokasi pelajar SMKN 12 Surabaya yang tewas gantung diri.
Tim inafis Polrestabes Surabaya berada di lokasi pelajar SMKN 12 Surabaya yang tewas gantung diri. (SURYA.co.id / Firman Rachmanudin)

RH, siswa SMKN 12 Surabaya yang nekat mengakhiri hidupnya, diketahui sering berada di rumah sendirian.

Dilansir SURYA.co.id, RH tinggal di Jalan Pacar Keling bersama kakak perempuan dan kakak iparnya.

Sementara orang tuanya yang berjualan di kawasan Demak, jarang pulang ke Pacar Keling.

Sementara kakak RH, yang juga berjualan di Demak bersama orang tuanya, kerap pulang malam.

"Di sini sering sendirian," kata seorang warga, Senin.

Sebelum bunuh diri, RH dikabarkan mengirim sinyal kepada keluarganya melalui pesan WhatsApp,

Tak hanya itu, teman RH mengatakan korban mengunggah gambar orang gantung diri di WhatsApp story-nya.

Disclaimer:

*Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jatim/SURYA/Firman Rachmanudin/Ani Susanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved