Selasa, 30 September 2025

Banjir Jakarta

Menteri PUPR Basuki Adu Argumen dengan Gubernur Anies Baswedan soal Penanganan Banjir Jakarta

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beradu argumen dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penanganan banjir

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tangkap layar melalui channel YouTube
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beradu argumen dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penanganan banjir Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beradu argumen dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penanganan banjir Jakarta.

Basuki mengatakan selain curah hujan yang tinggi, normalisasi sungai Ciliwung yang tidak dilakukan secara maksimal oleh Pemerintah Porvinsi DKI Jakarta menjadi penyebab banjir di awal tahun 2020.

Menurutnya ada sekitar 17 kilometer sungai Ciliwung belum mendapat perhatian dari Gubernur Anies.

"Mohon maaf Bapak Gubernur, dalam penyusuran kali Ciliwung, nyata dari panjang sungai 33 km yang sudah di tangani dengan normalisasi 16 km."

"Di 16 km kita lihat Insya Allah aman dari luapan. Yang belum dinormaliasi tergenang," ujar Basuki dikutip dari channel YouTube KompasTV, Kamis (2/1/2020).

Basuki menambahkan dalam waktu dekat, Kementerian PUPR akan melakukan koordinasi dengan Pemporv DKI Jakarta perihal normalisasi aliran sungai Ciliwung. 

"Dengan Bapak Gubernur akan didiskusikan membuat program itu," tegasnya.

Baca: BERITA POPULER- Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Minta Jajarannya Tak Saling Cari Kambing Hitam

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  adu argumen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tangkap layar melalui channel YouTube KompasTV)

Secara halus, pernyataan Menteri PUPR disanggah oleh Gubernur Anies.

"Mohon maaf Pak Menteri saya harus perpandangan," tuturnya.

Mantan Kemendikbud ini menilai, langkah pertama untuk mengatasi banjir di wilayah Jakarta adalah dengan cara membuat penampungan air.

Lanjut Anies, selama air yang datang dari kawasan hulu bagian selatan Jakarta dibiarkan tanpa ada pengendalian, maka program penangan banjir di wilayah pesisir akan percuma.

"Kalau tidak ada pengendalian dari selatan, apapun yang kita kerjakan di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan air," kata Anies.

Disinggung normalisasi sungai Ciliwung, Anies menegaskan progam tersebut belum cukup untuk mengatasi banjir di wilayahnya.

Ia mencontohkan kawasan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur meskipun telah dilakukan normalisasi, tetap saja mengalami banjir ekstrim pada bulan Maret tahun 2019. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan