Banjir di Jakarta
Menteri PUPR dan Gubernur Anies Saling Minta Maaf saat Adu Argumen soal Penanganan Banjir
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beradu argumen dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penanganan banjir
"Kuncinya ada dipengendalian air sebelum masuk ke kawasan pesisir," Anies kembali menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Anies juga berterimakasih kepada Kementrian PUPR yang tengah menyelesaikan dua buah bendungan.
Dirinya berharap dengan keberadaannya mampu mengendalikan volume air yang mengalir ke kawasan hilir, seperti DKI Jakarta.
"Insya Allah kita akan terbebas dari banjir," ungkap Anies.
Baca: Viral Postingan Anjing Dipukul dan Boleh Dibakar untuk Acara Tahun Baru, Ini Tanggapan Dog Lovers
Komentar Pakar Bioteknologi

Hujan deras yang tak kunjung berhenti sejak Selasa (31/12/2019) membuat sejumlah wilayah di DKI Jakarta banjir Rabu, (1/1/2020).
Pakar Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali mengaku prihatin dengan banjir yang merendam 133 titik dan memaksa sekitar 19.000 warga untuk meninggalkan rumahnya.
Terlebih banjir datang dalam waktu 12 jam saja.
"Kita dikasih 'anugerah' dengan curah hujan mendekati 400 milimeter (mm)," kata Firdaus dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV, Rabu (1/1/2020).
Menurut Firdaus curah hujan tersebut merupakan curah hujan tertinggi di dalam catatannya.
Di tahun 2017 curah hujan di kawasan Jabodetabek menyentuh angka 340 mm.
Sementara itu di tahun 2013 curah hujan hanya berkisar 300 mm.
"Jadi ini curah hujan yang sangat ekstrim," tegasnya.
Baca: Kebanjiran, Para PNS di Jabodetabek Boleh Mengajukan Cuti dengan Alasan Penting