3 Hari Berlalu, Penumpang Kapal KM Tidar yang Melompat ke Laut Belum Ditemukan
Kepala PT PELNI Persero, Yahya Kuncoro, menuturkan, korban meloncat dari atas kapal. Kapal itu melakukan perjalanan dari Pelabuhan Baubau.
Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan tombol Man Over Board yang terdapat pada GPS kapal.
Di saat bersamaan, kapal motor juga akan mengurangi kecepatan atau memberhentikan mesin.
Selanjutnya dilakukan olah gerak untuk melakukan pencarian.

Jumlah pencarian sebanyak tiga kali berdasarkan titik lapor dalam upaya search and rescue.
Sampai akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan.
Dalam upaya pencarian, katanya, kru kapal telah melaporkan kepada semua pihak terkait.
"Seperti VTS Pelabuhan Makassar, Kepanduan Makassar serta Kantor Cabang PELNI di Makassar," ungkap Yahya.
PELNI mengucapkan terima kasih kepada Basarnas atas kesigapannya dalam membantu pencarian salah satu penumpangnya.
Hingga hari ketiga pasca kejadian (29/12/2019), korban belum dapat ditemukan.
Berdasarkan informasi, pencarian korban oleh pihak Basarnas akan dilakukan selama tujuh hari.
"PELNI juga akan terus memantau pencarian tersebut," terangnya.
Baca: Yahya Kuncoro: PELNI Raih Kenaikan Pelanggan Hingga 22 Persen Lebaran 2019
Baca: Kakek Syamsuddin Bersama 3 Cucunya Tenggelam di Sungai, Hanya Satu yang Selamat
Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama pelayaran, Yahya turut mengimbau kepada seluruh penumpang untuk dapat selalu berhati-hati.
Penumpang juga diminta selalu memperhatikan lingkungan sekitar agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebagai informasi, KM Tidar adalah kapal tipe 2000 pax dan merupakan salah satu dari 26 kapal trayek Nusantara milik PT PELNI (Persero).
Kapal ini melayani rute Makassar – Bau-bau – Namlea – Ambon – Tual – Dobo – Kaimana – Fak-fak – Sorong – Manokwari – Nabire (PP).
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ini Kronologi Penumpang Kapal yang Terjatuh di Laut Takalar