Selasa, 30 September 2025

Yoshi Sempat Menolong 3 Pendaki Perempuan Sebelum Dia Tewas Tertimpa Material Longsor

Lantaran iba dan bersimpati terhadap ketiga wanita pendaki, korban meminta rekan-rekannya turun terlebih dahulu dan menunggu di pos 4.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Evakuasi jenazah pendaki Gunung Sumbing oleh BPBD Temanggung, Senin (23/12/2019). 

Plt Kepala Pelaksana Harian‎ (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan korban naik ke puncak Gunung Sumbing pada Sabtu (22/12/2019) bersama serombongan pendaki.

Sehari setelahnya, korban bersama rombongan pun turun dari puncak.

"Saat perjalanan turun ini, korban sepat terpisah dari rombongan," ujar Gito.

Evakuasi jenazah pendaki Gunung Sumbing oleh BPBD Temanggung, Senin (23/12/2019).
Evakuasi jenazah pendaki Gunung Sumbing oleh BPBD Temanggung, Senin (23/12/2019). (Istimewa)

Baca: Kebakaran Lereng Gunung Sumbing di Wilayah Temanggung Makin Meluas

Baca: Festival Kampung‎ Digelar di Kaki Gunung Sumbing untuk Regenerasi Pelaku Seni

‎Diketahui, korban atas nama Yoshi Dwi Saksono (22). Ia merupakan warga Purwosari Perbalan F-3, RT 003/RW 005 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Kronologis

Seorang pendaki yang hendak turun dari puncak Gunung Sumbing ditemukan tewas di sekitar area Watu Lawang, ‎yang terletak di atas pos 4 via jalur Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Senin (23/12/2019).

Mulanya, korban dilaporkan hilang oleh rekan sesama pendaki pada Minggu (22/12/2019) petang.

"Korban ditemukan tewas tertimbun longsor di area Watu Lawang pada sekitar pukul 07.00‎. Atas nama Yosi dari Semarang," ujar Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali, melalui Kasat Reskrim, AKP M Alfan Armin.

Sehari sebelum korban ditemukan tewas, rekan korban melapor ke base camp (BC) Banaran bahwa seorang temannya belum kembali.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (NET)

Kemungkinan, survivor tersebut tersesat‎.

"Laporan diterima pada Minggu sekitar pukul 18.00. Sebelumnya teman-teman survivor sudah berusaha mencari, namun karena cuaca buruk pencarian itu tak dilanjutkan, dan teman-teman korban melapor ke base camp Banaran," tuturnya.

Tak lama sesaui menerima laporan itu, lima personel dari ‎BC Banaran yang sedang melakukan perbaikan jalur bertemu dengan teman-teman survivor di pos 4.

"Para personel yang sedang melakukan perbaikan jalur bertemu dengan rekan-rekan survivor pada sekitar pukul 18.30," ucapnya.

‎Selanjutnya pada sekitar pukul 20.00, untuk membantu melakukan pencarian, diberangkatkan satu tim dengan kekuatan empat personel dari BC Banaran.

"Satu jam kemudian, atau sekitar pukul 21.00, tim ketiga berisi tujuh personel diberangkatkan guna melakukan penyisiran," imbuh dia.

Baca: Keluarga Masih Syok, Faiqus Syamsi yang Hilang Sejak Desember 2018 Ditemukan Tinggal Tulang Belulang

Baca: Hilang di Gunung Arjuno Sejak Desember 2018, Siswa SMKN Ditemukan Tinggal Kerangka

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved