Sabtu, 4 Oktober 2025

Diduga Dimangsa Harimau, Tubuh Warga Lahat Ini Cerai Berai, Awalnya 3 Minggu di Kebun

Jasad warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat ini, ditemukan tidak utuh dan cerai berai.

Ehdi Amin/Sriwijaya Post
Jenazah Suwadi saat dievakuasi setelah tewas diterkam harimau sumatera di kebun kopi 

TRIBUNNEWS.COM -  Warga Lahat kembali gempar dengan tewasnya Asfani atau Aswadi (56). Jasad warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat ini, ditemukan tidak utuh dan cerai berai.

Diduga pria tersebut tewas diserang harimau.

 

Dilansir dari Wartakotalive, Adik ipar Asfani, Rahmat menuturkan tubuhnya ditemukan di kebun kopi dalam kawasan hutan berjarak 30 kilometer dari desanya.

Menurut Rahmat, hal tersebut diketahui saat anak ketiga dari Asfani, Volta (16) mengantar beras dan makanan kepada ayahnya yang menginap di kebun kopi.

Tugas mengantar bahan makanan memang rutin dilakukan seminggu sekali.

Tiba di kebun kopi, Volta tak menjumpai ayahnya dan sempat mencari disekitar pondok. Namun pencarian tak membuahkan hasil dan ia menutuskan kembali ke desa.

//

"Karena tidak bertemu ayahnya, Volta kembali ke desa dan menemui saya menyampaikan jika ayahnya tidak ada di kebun. Saya kemudian mengajak Volta, Alan, Jhon Kenedy, Suhardi dan Sarpan untuk mencarinya. Waktu itu saya takut terjadi apa-apa karena tidak biasa korban tidak ada (di kebun)," kata Rahmat, Minggu (22/12).

Tiba di kebun Asfani, rombongan tersebut langsung melakukan pencarian. Ia menjadi kian cemas saat menemukan topi dan arit milik korban. Disitu kami sudah berpikir ada yang tak beres yang menimpa Asfani.

Benar saja, saat terus mencari ditemukan paha kiri Asfani yang berada sekitar 50 meter dari pondok. Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan sekitar 50 meter kemudian ditemukan tengkorak kepala.

Namun sejauh pencarian tersebut belum ditemukan bagian badannya.

Sementara pihak RSUD Lahat, dr Ira yang memeriksa tubuh korban belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Asfani. Terlebih lagi bagian tubuhnya tak utuh lagi dan waktu meninggal lebih dari 24 jam ditandai adanya ulat.

"Kita belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban," ujarnya di RSUD Lahat.

Tiga Minggu di Kebun

Asfani, petani kopi yang tewas di kebunnya ternyata sudah tiga minggu menginap di kebun. Ia memang sehari-hari merawat kopi sembari menunggu buah durian yang mulai membesar. Selain itu, kebunnya yang berjarak sekitar 30 kilometer dari desa tempat tinggalnya memaksa Asfani menginap di kebun.

"Korban ini sudah tiga minggu bermalam di kebun. Selain merawat kopi saat ini korban sedang menunggu buah durian yang mulai membesar karena takut dimakan kera. Ya kami yakin itu kakak ipar kami, apalagi ditemukan pakaiannya," ujar Rahmat, adik ipar Asfani.

Saat kejadian tidak ada yang melihat korban tewas karena Asfani sendirian di kebun. Namun, kuat dugaan karena kami melihat ada tapaknya. Bahkan, ditemukannya korban bermula dari mengikuti jalur tapak tersebut.

"Makanya keluarga juga setuju membawa ke RSUD sehingga bisa mendapat petunjuk atas kematian korban," ujarnya, saat dibincangi di Kamar Mayat RSUD, Lahat.

Bupati Lahat, Cik Ujang menyempatkan melayat ke rumah duka dan sempat ke kamar mayat RSUD Lahat. Ia menyatakan turut prihatin atas kejadian itu. Pemkab Lahat kata Cik Ujang akan membantu melakukan pencarian tubuh Asfani yang belum ditemukan.

Dalam kesempatan tersebut, Cik Ujang meminta kepada BKSDA untuk serius menangani binatang buas yang sudah memakan banyak korban.

"BKSDA saya minta serius, jangan kesannya saling salahkan warga sudah jadi korban dan kini ketakutan. Walau hutan lindung saya kira tak apa kalau untuk evakuasi harimau. Besok akan saya undang BKSDA termasuk pihan terkait lainya," kata Cik Ujang. 

(Sripoku.com/Ehdi Amin)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Tubuh Asfani Cerai Berai, Diduga Dimangsa Harimau,

close [x]
//
//
//
// // //
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved