Gibran Terjun ke Politik
Arief Poyuono: Pertama Kali Saya Memang Mendukung Gibran, Saya Ingin Gerindra Bisa Mengusung
Arief Poyuono memberikan dukungan kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono memberikan dukungan kepada putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020.
Diketahui saat ini Gibran sudah sah menjadi Bakal Calon Wali Kota Solo setelah resmi mendaftar ke DPD PDIP Jateng pada Kamis (12/12/2019) lalu.
Saat ini, Gibran tinggal menunggu rekomendasi dari DPP PDIP.
Arief Poyuono mengaku sudah mendukung Gibran dari awal pencalonannya.
Ia ingin Partai Gerindra bisa mengusung Gibran dalam pencalonannya itu.
"Pertama kali saya memang mendukung Gibran ya, bahwa saya menginginkan Gerindra bisa mengusung Gibran," ujar Arief Poyuono, dikutip dari YouTube tvOne News, Rabu (18/12/2019).

Setelah ia sampaikan keinginannya itu pada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Solo, menurutnya Ketua DPC Partai Gerindra Solo langsung menindaklanjutinya.
"Kemudian di-follow up oleh Ketua DPC kita di Solo, untuk bisa menerima Mas Gibran, untuk bisa diusung oleh Partai Gerindra," jelasnya.
Mengenai dukungannya itu, Arief berujar tak melihatnya karena Gibran adalah anak Presiden Jokowi, namun dari kemampuannya.
"Bukan karena dia anak presiden ya, tetapi memiliki kemampuan menurut saya," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyebut Gibran adalah orang yang pekerja keras.
"Artinya orang ini adalah orang yang pekerja keras," lanjut Arief.

Wakil Ketua Umum Gerindra ini juga mengatakan, putra sulung Jokowi itu adalah orang yang mandiri, meskipun ayahnya adalah seorang presiden.
"Dia anak berdikari yang walaupun ayahnya presiden," ungkapnya.
Sehingga, menurutnya, Gibran juga perlu diberi kesempatan untuk mengikuti Pilkada Solo 2020 mendatang.
"Dia juga harus diperlakukan sama dengan warga negara Indonesia yang lain, yang memang punya kesempatan maju dalam Pilkada 2020," jelasnya.
"Tetapi dari semua sisi, saya kira dia mampu memimpin kota Solo," lanjut Arief.
Sebelumnya diberitakan, Gibran telah mengembalikan formulir pendaftarannya ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah.
Gibran juga memberikan pidatonya di hadapan pendukung yang sudah mengantarnya dari Solo sampai ke Semarang.
"Hari ini saya sudah sah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo, untuk tahun 2020-2025," ujar Gibran di halaman DPD PDI-P Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Dalam pidatonya itu, Gibran menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh relawan pendukungnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman relawan, yang sudah meninggalkan waktu kerjanya, meninggalkan keluarga, untuk mengantarkan saya hari ini mendaftar di DPD Jawa Tengah," jelasnya.
Atas dukungan dari pendukungnya itu, Gibran mengaku tidak bisa membalas dengan sejumlah uang.
"Mohon maaf saya tidak bisa membalas dengan materi," katanya.
Namun, Gibran menyampaikan, akan mencatatnya sebagai utang yang nantinya akan ia bayar.
"Hari ini akan saya catat sebagai utang, utang pertama saya kepada bapak ibu sekalian," ungkapnya.

Suami Selvi Ananda ini berujar akan membayarnya dengan kebijakan ketika terpilih nanti.
Setelah terpilih menjadi Wali Kota Solo nanti, Gibran berjanji akan membayarnya dengan kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat Solo.
"Utang ini akan saya bayar dengan kebijakan yang menyejahterakan masyarakat Solo," janji Gibran.
Gibran mengatakan, utangnya itu akan ia balas jika menjadi Wali Kota Solo, dengan lompatan dan percepatan untuk Solo ke depannya.
"Sekali lagi, saya tidak bisa membalas dengan materi, karena saya tahu bukan itu yang bapak ibu inginkan," katanya.
"Yang bapak ibu inginkan lompatan, percepatan, agar Solo lebih baik lagi," ungkap Gibran.
Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang sudah sah menjadi Bakal Calon Wali Kota Solo, untuk Pilkada 2020 itu.
Presiden Jokowi menyebut langkah Gibran terjun dalam dunia politik itu adalah sebuah kompetisi.
Sebuah kompetisi yang menurutnya bisa kalah ataupun menang.
"Itu kan sebuah kompetisi, kompetisi bisa menang bisa kalah," ujar jokowi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (12/12/2019).

Sehingga, Jokowi menilai rakyat yang berhak untuk menentukan pemenang dari kompetisi Pilkada itu.
"Terserah rakyat yang memiliki hak pilih, siapapun punya hak pilih dan dipilih," jelas Jokowi.
"Kalau rakyat enggak memilih, ya gimana?," tanyanya.
Menurut Jokowi, majunya Gibran mengikuti pencalonan Wali Kota Solo adalah kompetisi, bukan sebuah penunjukan.
"Ini kompetisi, bukan penunjukan, beda, tolong dibedakan," ungkap Jokowi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)