Selasa, 30 September 2025

MUI Sebut Ajaran Paruru Daeng Tau Aliran Sesat, Berikut Bantahan Pengikutnya

Sulaiman, pengikut Paruru Daeng Tau, penyebar aliran sesat di Tana Toraja mengelak apabila ajaran yang disebar merupakan aliran sesat.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews
Paruru Daeng Tau, penyebar aliran sesat di Tana Toraja. Mengaku sebagai Nabi terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara pengikut Paruru Daeng Tau, penyebar aliran sesat di Tana Toraja, yang bernama Sulaiman mengelak apabila ajaran yang disebar sang guru merupakan aliran sesat.

Sulaiman menceritakan awal mula Paruru datang adalah untuk menjelaskan bagaimana dalam masyarakat yang berbeda keyakinan dapat hidup rukun dan damai.

Dijelaskan Paruru menginginkan cita-cita Indonesia agar aman dan tentram dapat terwujud.

"Pada awalnya itu Daeng Paruru ini kan untuk memberikan masukan untuk kerukunan seluruh umat, baik yang Islam maupun yang Kristen," jelas Sulaiman.

"Ingin bersatu padu demi terbentuknya Indonesia yang kita cita-citakan selama ini, aman dan tentram," imbuhnya.

Sulaiman telah mengenal Paruru sejak tahun 2016 lalu.

Meski Ketua MUI Tana Toraja, Zainal Muttaqin mengatakan ajaran yang disebar Paruru merupakan aliran sesat, Sulaiman justru menentangnya.

Sulaiman, satu di antara pengikut aliran sesat yang diajarkan oleh Paruru Daeng Tau di Tana Toraja.
Sulaiman, satu di antara pengikut aliran sesat yang diajarkan oleh Paruru Daeng Tau di Tana Toraja. (Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews)

Sulaiman mengatakan selama Paruru berada di daerahnya belum pernah mengeluarkan pernyataan mengakui dirinya merupakan Nabi terakhir atau seorang ratu.

Paruru justru pernah menyampaikan Nabi Muhammad merupakan nabi yang terakhir.

Sulaiman mengungkapkan Paruru pernah berpesan agar tidak ada yang beranggapan apabila dirinya merupakan utusan Nabi ataupun seorang ratu.

"Selama datang di Toraja ini belum pernah menyatakan sebagai ratu atau Nabi," ujar Sulaiman.

"Bahkan disampaikan Nabi Muhammad yang terakhir itu, tidak ada lagi sesudahnya."

"Paruru mengucapkan jangan pernah ada yang beranggapan kalau saya ini Nabi atau ratu, bukan seperti itu."

Sulaiman menjelaskan awalnya pengikut Paruru terdapat delapan kepala keluarga, kemudian satu kepala keluarga menyatakan keluar.

Sebelumnya, juga terdapat kasus aliran sesat juga di Gowa, Sulawesi Selatan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan