Warga Desa Nyawangan Cemas Menyusul Kematian Sapi Mati Secara Mendadak, Diduga Diracun
Enam ekor di antara sapi yang mati ada di Dusun Puthuk yang terjadi sejak dua bulan lalu.
Laporan Wartawan Surya Malang David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung dibuat resah matinya sapi.
Beredar kabar sapi yang mati mencapai 30 ekor.
Isu ini berkembang liar di media sosial, hingga menimbulkan ketakutan warga.
Setiap malam warga berjaga-jaga keliling kampung, menjaga kandang-kandang sapi.
"Memang ada sapi yang mati, tapi jumlahnya tidak sampai 30 ekor. Dari yang kami data hanya ada delapan ekor," ujar Kepala Desa Nyawangan, Sabar, Selasa (3/12/2019).
Sabar mengungkapkan, enam ekor di antara sapi yang mati ada di Dusun Puthuk yang terjadi sejak dua bulan lalu.
Dugaan warga, sapi-sapi ini mati karena diracun.
Baca: Siswi SMP Diperkosa Ayah Tiri di Depan Ibunya yang Alami Gangguan Jiwa, Dipaksa Berhubungan Bertiga
"Yang membuat warga waspada, sapi-sapi ini mati dengan ciri-ciri keracunan," sambung Sabar.
Diduga ada orang tertentu yang sengaja meracun sapi warga karena sapi yang mati adalah sapi-sapi yang gemuk, baik sapi perah atau sapi pedaging.
Sapi yang mati tujuh di antaranya dijual, sedang satu sapi disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan ke warga.
"Warga takut orang yang menebar racun ini masih keliling cari mangsa. Makanya warga terus curiga dan berjaga-jaga," ungkap Sabar.
Matinya sapi-sapi warga ini sudah dilaporkan ke polisi namun polisi juga kesulitan, karena bangkai sapi tidak ditemukan.
Baca: Diary Gadis 15 Tahun Kuak Nasib Pilu Pemilik, Dinodai Ayah & Alasan Ibunya Restui Hubungan Terlarang
"Setiap kejadian baru dilaporkan ke saya lima atau tujuh hari setelah kejadian. Jadi saya juga tidak tahu detailnya," katanya.
Ada pula yang curiga, kematian sapi ini karena ada modus kejahatan.