Minggu, 5 Oktober 2025

Klarifikasi Gus Muwafiq Soal Ceramah Masa Kecil Nabi yang Viral: Tak Ada Niat Hina Rasulullah

Gus Muwafiq ramai diperbincangkan publik seusai menyampaikan ceramah yang menyinggung soal masa kecil Nabi Muhammad.

Twitter NU
Gus Muwafit 

Gus Muwafiq dalam ceramahnya yang menggunakan bahasa Jawa menyinggung soal Nabi Muhammad menggunakan kata rembes dan tidak terawat.

"Tapi awak dewe nggambarno Kanjeng Nabi lahir koyo ngene-koyo ngene. Nabi lahir biasa mawon. Wajahe bersinar. Lah nek bersinar yo konangan, dikethok karo wong bolone Abroha,"

"Kan ono seng cerito bahwa Nabi lahir wajahe bersinar tekan langit, lha lek koyo ngunu yo digoleki karo wong Yahudi. Biasa mawon, cilikane yo rebes, wong melu mbah. Bocah kui yen melu mbah mesti ora pati
kaurus, neng ndi-ndi. Wong mbah kuwi teng pundi mawon, lek ngurus boca ora iso," tambahnya.

(Tapi kita menggambarkan kelahiran Nabi Muhammad beragam. Nabi lahir biasa saja. Wajahnya bersinar? Kalau wajahnya bersinar nanti ketahuan dan dibunuh oleh suruhan Raja Abrahah.

Kan ada yang bercerita bahwa Nabi lahir dengan wajah yang bersinar hingga ke langit. Kalau seperti itu, ya bisa dicari oleh orang-orang Yahudi. Lahirnya Nabi itu biasa saja. Masa kecilnya juga ingusan, karena ikut kakeknya. Dimana-mana anak yang ikut kakeknya biasanya tidak terurus. Dimanapun, kakek tidak bisa mengurus anak kecil.)

Klarifikasi Gus Muwafiq

Dalam video klarifikasi yang diunggah YouTube Santri Aswaja, Minggu (1/12/2019), Gus Muwafiq menyampaikan dirinya senang diingatkan oleh kaum muslim dan waga bangsa Indonesia yang mencintai Rasulullah.

Ia juga mengatakan sangat mencintai Rasulullah dan menurutnya tidak ada sosok muslim yang tidak mencintai rasululah.

Kemudian, Gus Muwafiq menyampaikan bahwa kalimat ceramahnya di Purwodadi adalah jawaban untuk diskusi yang ia sering diskusikan bersama milenial.

Pria berambut gondrong tersebut mengatakan, milenial tidak pernah puas dengan jawaban yang ia berikan.

"Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," tuturnya.

Ia kemudian menjelaskan arti kata rembes.

Berdasar penuturannya, dalam bahasa Jawa, rembes berarti memiliki ingus/umbel.

"Bahasa saya, rembes itu umbelan. Tidak ada lain," tegasnya.

Gus Muwafiq lantas meminta maaf karena menimbulkan kegaduhan terkait ceramahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved