Jumat, 3 Oktober 2025

Cerita Lengkap Satu Keluarga Disekap Debt Collector di Batam, Karena Tak Bisa Bayar Utang Rentenir

Bahkan dirinya sempat dikurung selama seharian bersama dua anaknya karena tidak bisa membayar hutang saat ditagih oleh Debt Collektor.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Batam/Istimewa
Satu Keluarga Disekap Debt Collector di batam hingga kelapran 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Desakan Ekonomi membuat ibu dua anak nekat meminjam kepada rentenir.

Bahkan ia tidak menyadari kalau uang pinjaman tersebut semakin lama semakin membengkak.

Hidupnya dipenuhi hutang, belum lagi lunas hutang yang satu, hutang yang lain juga mepet harus du bayar.

Kehidupan penuh hutang ini akhirnya membuat Wiwi Elys Widyawati langsung mendapatkan ancaman.

Bahkan dirinya sempat dikurung selama seharian bersama dua anaknya karena tidak bisa membayar hutang saat ditagih oleh Debt Collektor.

Permasalahan ekonomi membuat Wiwi Elys Widyawati korban penyekapan bersama anaknya harus Meminjam ubah kepada rentenir.

Kondisi suami yang tidak bekerja dan sedang mengadu nasib di ibukota mendorong hingga tuntutan ekonomi membuat dia memberanikan diri untuk meminjam uang.

Baca: Kisah Satu Keluarga Disekap Debt Collector di Rumahnya Sendiri, Pintu Digembok dari Luar

Baca: Oknum Polisi Diduga Terlibat Penculikan WNA Asal Inggris Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Baca: Gembong NarkobaTewas Ditembak, Wakapolda Kepri: Karena Lari Tembakan Polisi Meleset, Kenanya Dada

"Suami kan nggak ada kerjaan sehingga uang seratus dua ratus di kirim dari Jakarta buat bertahan hidup di Batam nggak cukup," ujar Wiwi

Ia juga menuturkan kebutuhan hidup yang tinggi ditambah rumah yang di tempatinya merupakan rumah yang ia kontrak.

"Kebutuhan juga lumayan tinggi jadi membuat kita pinjam sana pinjam sini, Ada teman yang menyarankan pinjam ke koperasi jadi ditawarkan," jelasnya.

Kebutuhan hidup yang cukup mendesak membuat ia mendengarkan saran dari kawannya untuk memijam di rentenir, "Dari pada stress buk mending pinjam ke koperasi aja," ujarnya menirukan saran kawannya tersebut

Setelah Meminjam kepada Rentenir pertama kali ia di tawari beberapa koperasi dan rentenir lainnya.

"Tidak berhenti di situ setelah saya meminjam uang dan lancar bayar iuran kepada berapa koperasi saya di tawari beberapa koperasi lainnya," ujarnya wanita dua anak tersebut.

Setelah ia mulai terbiasa meminjam dari rentenir ia akhirnya seperti ungkapan yang disampaikan orang 'gali lobang Tutup lobang'

"Sangking banyaknya saya pinjaman saya nggak sadar, akhirnya saya seperti gali lubang tutup lubang," ceritanya di rumah kontrakannya.

Pada akhirnya ia berpikir tidak mungkin meminjam di satu tempat dan di tempat lain untuk menutupi utangnya Akhir ia memberanikan diri meminjam lagi untuk modal usaha.

"Saya berpikir ini nggak ada uang masuk jadi saya pinjam lima juta untuk modal usaha buka Permainan anak," ujarnya.

Usaha yang dilakoninya sempat berjalan beberapa Minggu hingga akhirnya ditutup karena kejaran penagih utang.

"Usaha itu sempat jalan beberapa minggu, lalu datang orang koperasi menagih di lokasi usaha saya di dekat daerah dotamana dengan membentak bentak saya, Lalu sekuriti di daerah situ datangi saya dan menasehati agar menyelesaikan masalah saya karena ia merasa iba dengan perlakuan orang koperasi yang membentak saya di depan umum, Sekuriti itu menasehati agar menyelesaikan permasalahan itu sehingga bisa berjualan kembali di lokasi tersebut," ujar Eli pada Senin (25/11/2019).

Utang Piutang

Korban penyekapan yang dilakukan oleh Debt Collector di Batam diduga karena masalah utang piutang.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Perlindungan perempuan dan anak daerah (KPPAD) Kepri Erry Syahrial.

Menurut Erry korban diduga mempunyai hutang namun tidak bisa membayar kepda koperasi ilegal.

Maka dari itu, pihak Koperasi Ilegal menyuruh Debt Collector melakukan penagihan.

Karena tidak juga dibayar, Dept Collector tersebut akhirnya melakukan penyekapan.

Tidak hanya kepada ibunya, dua orang anaknya juga menjadi korban penyekapan.

Sejauh ini, pihak keluarga sudah bisa keluar rumah karena sudah dibantu oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, pelaku penyekapan juga sudah ditangkap pihak kepolisian.

Saat ini pelaku tengah diinterogasi di Polsek Batam Kota terkait modus penyekapan tersebut. Diduga penyekapan itu terkait dengan utang piutang koperasi ilegal.

Satu Keluarga disekap

Satu keluarga di sekap di Batam oleh Debt Collector. Mereka disekap di Rumah Sendiri Bahkan tidak bisa keluar rumah untuk mencari makan.

Satu keluarga tersebut terdiri dari ibu dan dua anaknya yang masih kecil.

Mirisnya, kedua bocah itu hingga kelaparan dan tidak bisa untuk keluar rumah karena pintunya di gembok.

Penyekapan itu terjadi Pada Minggu (24/11/2019) di Buana Vista, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau
Sementara itu, Kapolsek Batam Kota AKP Restia Octane Guchy mengatakan nanti pihak memberikan informasi prihal penangkapan tersebut.

"Nanti aja kita kasi informasi," ujar Restia singkat melaui sambungan telepon.

Sepertinya Kapolsek enggan berkomentar banyak terkait masalah ini.

Bisa jadi akan dilakukan pengembangan terkait kasus tersebut.

Pelaku Ditangkap

Penyekapan yang dilami satu keluarga di Batam membuat banyak pihak menjadi miris.

Beruntung, pelaku penyekapan di kawasan Buana Vista, Batam Centre, Kota Batam ini bisa langsung diselamatkan oleh Polisi.

Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Erry Syahrial saat dikonfirmasi melui sambungan telfon, Minggu (24/11/2019) malam mengatakan kasus ini sudah ia serahkan kepada pihak kepolisia.

"Saya mendapat telefon darai tokoh masyarakatb kalau ada kasus penyekapan, kemudian kita minta polisi melakukan penangkapan," sebut Erry.

Menurut Erry, kasus ini sudah ditangai oleh Pihak Kepolisiain.

"Karena ada dua anak, kita minta polisi lakukan hukuman sesuai dengan UU perlindungan anak juga," sebutnya.

Sejauh ini, dua anak tersebut sudah ada dalam pengawasan pihak KPPAD Provinsi Kepri.

Sementara itu, satu orang pelaku sudah diamankan di Polsek Batam Kota.

Disekap Sampai Kelaparan.

Debt Collektor nekat melakukan penyekapan terhadap satu keluarga di kawasan Batam Kota.

Penyelapan ini dilakukan lantaran keluarga yang disekap ini tidak punya uang untuk bayar hutang.

Penyekapan itu berlangsung di sebuah rumahnya sendiri di Buana Vista, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (24/11).

Mereka diduga disekap seorang debt collector selama berjam-jam. Bahkan mereka sendiri tak bisa keluar rumah untuk berbelanja.

“Pak pintu kami digembok mereka dari luar, gimana kami keluar pak, mau beli makanan,” ujar orangtua korban mengadu ke Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri, Erry Syahrial.

Pelaku penyekapan

Selain itu, ibu korban juga mengeluhkan anaknya yang seharusnya sekolah terancam tak bisa sekolah.

Beruntung, Erry langsung menelepon anggota Polsek Batam Kota. “Sore saya telepon polisi. Pelaku kemudian ditangkap dan dikorban dibebaskan,” ujar Erry.

Dijelaskan Erry, informasi penyekapan oleh tukang tagih uang pinjaman koperasi tersebut berasal dari salah satu tokoh masyarakat, Peristiwa yang melanggar hak-hak anak tersebut menjadi perhatian pihaknya sehingga melakukan langkah cepat dengan meneruskan ke polisi supaya korban bisa dikeluarkan.

Pintu yang digembok pelaku

”Aksi ini melanggar hak-hak anak dan warga. Ini sudah termasuk pidana. Karena korbannya dua anak maka kami mendesak polisi menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak untuk menjerat aksi pidana yang dilakukan pelaku tersebut,” ujar Erry.

Saat ini pelaku tengah diinterogasi di Polsek Batam Kota terkait modus penyekapan tersebut. Diduga penyekapan itu terkait dengan utang piutang koperasi ilegal. (Tribunbatam.id/setiawan.koe)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Korban Penyekapan Satu Keluarga di Batam Diduga Berhutang Kepada Koperasi

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved