Fakta Bocah Berkebutuhan Khusus Tewas Terbakar dengan Kaki Terpasung, Tetangga Sempat Ketakutan
Seorang anak berkebutuhan khusus ditemukan tewas terbakar, dalam dalam rumahnya, Tangerang, Minggu (17/11/2019).
Dua kontrakan di sebelah kanan yang bertetangga dengan Z memutuskan untuk pindah.
Dan insiden kedua hingga akhirnya membuat Z tewas juga diduga karena Z bermain korek api hingga akhirnya api menyebar.
Orangtua pernah diingatkan agar tak memasung sang anak

Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman mengatakan korban kebakaran adalah Z, penyandang disabilitas yang dulu awalnya dipasung, dikurung oleh orangtuanya kemudian dijemput,dan dibawa ke rumah singgah.
Wahyunoto melanjutkan, ketika di rumah singgah, Z diberikan sejumlah bantuan berupa pakaian layak, makanan, bahkan bantuan dari orang yang prihatin dengan kondisi Z.
Pada bulan Mei 2019, kata Wahyunoto, Z dikembalikan atas permintaan orangtuanya sendiri.
"Kasus almarhum Z sudah siap kita kirim ke panti sosial propinsi, tapi diminta kembali oleh orangtuanya," ujarnya.
Sebelum dikembalikan ke orangtuanya, menurut Wahyunoto, sudah diberikan pemahaman agar tidak memasung putranya itu.
"Orangtuanya setelah kita kasih pemahaman, pengertian kemudian sadar tidak akan memasung anaknya lagi, meminta dan siap mengasuh sendiri, ya kita serahkan kembali ke orangtuanya," ujarnya.
Alasan Z dipasung Orangtuanya

Rida yang sempat mengasuh Z, seusai sang ibu meninggal mengakui berat saat menjaga Z.
Rida menjelaskan alasan Z dipasung, lantaran jJika bermain keluar rumah, Z dapat mengacak-ngacak beberapa warung kelontong.
"Karena itulah, Z dirantai bapaknya, Suhin, dirumah kontrakan berukuran sekitar 3x6 meter persegi itu, jadi kalau saya pikir nggak bisa disalahkan juga bapaknya merantai itu" ungkap Rida.
Rida sempat mengurus Z setelah ibunya, Wagiani, meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal.
Rida mengaku sempat kelelahan menjaga bocah itu karena Z selalu ingin ke luar rumah.