Mengingat Gempa Seririt dan Gejer Bali, Dua Gempa Paling Merusak Sepanjang Sejarah Gempa di Bali
Kamis (14/11/2019) kemarin, wilayah Kabupaten Buleleng, Bali diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,1.
Tensinya naik hingga 170.
Setelah mendapatkan penanganan, kedua korban kini telah diperbolehkan pulang.
"Setelah diberi obat dan dijahit, lagi dua hari mereka kembali ke sini untuk kontrol dan membersihkan luka," terangnya.
Catatan Sejarah Gempa di Bali, Terdahsyat Tahun 1917
Berdasarkan catatan sejarah, daerah Bali dan sekitarnya dikenal sebagai daerah yang rawan gempa bumi.
Masih mengutip balai3.denpasar.bmkg.go.id, tercatat beberapa kali gempa besar yang menyebabkan korban jiwa dan kerugian harta benda, diantaranya gempa tahun 1917, gempa Seririt (1976), gempa Culik (1979) dan gempa Karangasem (2004).
Pada tahun 1917 gempa bumi dahsyat mengguncang seluruh daratan Bali.
Akibat gempabumi ini tercatat korban tewas 1500 orang.

Gempa bumi dikenal sebagai Gejer Bali yang artinya Bali berguncang.
Gempa bumi dahsyat yang kedua setelah Gejer Bali adalah Gempa bumi Seririt yang terjadi pada tanggal 14 Juli 1976.
Gempa bumi ini berkekuatan 6.2 Skala Richter dengan episentrum di daratan.
Gempa bumi Seririt menelan korban tewas sebanyak 559 orang, luka berat 850 orang dan luka ringan 3.200 orang.
Dilaporkan juga, hampir 75% dari seluruh bangunan rumah di Tabanan dan Jembrana mengalami kerusakan.
Gempa bumi Karangasem pertama (6.0 Skala Richter) terjadi pada tanggal 17 Desember 1979 yang menelan korban tewas sebanyak 25 orang, 47 luka berat.
Dampak gempa bumi telah meimbulkan puluhan rumah roboh dan ditemukan retakan tanah sepanjang 500 meter.
Gempa bumi Karangasem kedua (6.2 Skala Ricter), terjadi pada tanggal 2 Januari 2004 menelan seorang korban tewas dan 33 orang luka-luka.
Beberapa daerah yang mengalami kerusakan parah adalah daerah Tenganan, Dauh Tukad, Abang, Tohpati, Muncan, dan Bukit.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunBali/Ratu Ayu Astri Desiani)