Minggu, 5 Oktober 2025

Musim Penghujan Semakin Dekat, BPBD Karanganyar Siap Hadapi Bencana

BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi potensi bencana di wilayah Karanganyar

Tribunjateng.com/Agus Iswadi
Anggota BPBD Karanganyar dibantu warga dan relawan saat memangkas pohon tumbang di Kecamatan Ngargoyoso, Senin (21/10/2019) 

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko mengimbau masyarakat untuk aktif mencari infomasi  perubahan cuaca setiap harinya.

"Himbauan kami kepada masyarakat untuk selalu mencari tahu mencari informasi-informasi"

Baca: Jokowi Gelar Rapat Terbatas Perdana, Antisipasi Menghadapi Resesi 2020

"Sekarang sudah banyak sekali informasi baik itu lewat media sosial atau media yang lain," tandas Bambang.

Selain itu, warga masyarakat diminta untuk melakukan pemangkasan atau penebangan pohon berpotensi tumbang  saat diterpa angin kencang.

Untuk masyarakat di wilayah perbukitan maupun pengunungan untuk selalu memantau wilayah sekitar bila ada retakan-retakan yang berpotensi longsor. 

"Mewaspadai retakan-retakan dan segera melaporkan ke perangkat desa dan berkoordinasi BPBD," tambahnya.

Bambang juga mengingatkan warga Kabupaten Karanganyar untuk bersama-sama menjaga alam

"Yang terakhir kami mengajak mari kita selalu menjaga alam agar alam bisa menjaga kita," tutup Bambang.

Baca: BMKG Catat Gempa M 4,8 Guncang Pangandaran Jawa Barat Dirasakan hingga Cilacap

Fenomena hidrometeorologi

ILUSTRASI gelombang tinggi - Peringatan Dini BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Capai 6 Meter, Berlaku 20-23 Juli
ILUSTRASI gelombang tinggi - Peringatan Dini BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Capai 6 Meter, Berlaku 20-23 Juli (PEXELS.COM/GEORGE DESIPRIS)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan adanya potensi bencana saat musim pancaroba tiba.

Kepala Pusat Data, Infromasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelasakan fenomena  hidrometeorologi seperti angin kencang, puting beliung, longsor, dan banjir.

"Kita perlu waspada terhadap potensi bahaya pada saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Beberapa wilayah mengalami fenomena hidrometeorologi hingga berujung bencana," ujar Agus seperti dikutip Tribunnews.com dari laman Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Agus menambahkan, fenomena  hidrometeorologi perlu diwaspadai masyarakat lantaran berbahaya.

Baca: Bamsoet: Komjen (Pol) Idham Azis Sosok Tepat Jabat Kapolri

"Bahaya yang perlu diwaspadai yaitu banjir, tanah longsor, dan puting beliung setiap kali memasuki musim penghujan. Bencana ini termasuk bencana mematikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir," pungkasnya.

Sementara itu, dari prakiraan BMKG, 20 persen wilayah pada bulan Oktober sudah memasuki musim penghujan, 47 persen wilayah pada bulan November mulai musim hujan, dan 23 persen wilayah akan memasuki musim penghujan pada bulan Desember.

BMKG juga memperkirakan, selama November nanti, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. (*)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved