Alexander Werupangkey,Guru SMK Ichthus Manado yang Tewas Ditusuk Siswa Ternyata Tokoh Agama
FL menikam gurunya itu hanya gara-gara tak terima ditegur karena merokok di sekolah yang berada di Lingkungan I Kelurahan Mapanget Barat, Manado
Alexander sendiri dikenal sebagai sosok yang baik di sekolah.
Menurut Nevi, Alexander sering memberikan pembinaan firman kepada para guru dan ucapannya selalu teologis.
Cara mengajar pria yang tinggal di Desa Sasaran, Tondano Utara tersebut sama seperti guru pada umumnya.
"Beliau mengikuti kurikulum yang ada dan hasilnya baik," jelas Nevi.
Perasaan duka cita tampak terlihat dari raut wajah Nevi saat bercerita.
Baca: Polisi Kembali Tangkap 2 Orang Terkait Kasus Penculikan dan Pembunuhan Sales Mobil di Surabaya
"Saya merasa sangat sedih Pak Alex pergi dengan tragis," katanya dengan nada getir.
Lurah Sasaran, Dhanni Paat mengatakan, terakhir bertemu almarhum saat ulang tahun istrinya Silvia Walalangi pada September yang lalu.
"Memang, pasangan ini belum dikaruniai anak karena usia perkawinan mereka yang masih berumur dua tahun. Namun hubungannya dengan keluarga sangat baik," ungkap Dhanny.
"Karena beliau begitu menyayangi keluarganya, ia pun hampir tiap hari pulang pergi Tondano-Manado," lanjutnya.
"Menurut informasi yang kami terima mungkin akan disemayamkan satu malam di Kelurahan Malendeng, nanti rencananya Rabu jenazahnya datang, jadi ibadah pemakaman Kamis," ungkap Kepala Desa.
Kronologi Versi Polisi
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, mengatakan, bahwa kasus ini sedang ditangani Polresta Manado.
"Jadi, kronologis kejadian ini, berawal, Senin (21/10/2019) pagi, tersangka FL (16) warga Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, dan satu temannya terlambat masuk sekolah," kata Bawensel.
Lanjutnya, tersangka dan temannya itu diberi sanksi untuk menanam bunga di plastik.
"Setelah selesai melaksanakan sanksi, mereka berdua duduk di halaman sekolah, sambil merokok," ucap Kapolresta.