Selasa, 7 Oktober 2025

Bocah Gizi Buruk di Tegal, Tak Punya Lubang Anus, Umur 11 Tahun Berat Hanya 8,7 Kg

Seorang anak di Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal bernama Slamet Wahyudi, mengalami gizi buruk.

Editor: Sugiyarto
TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Wasniah mengipasi anaknya yang menderita gizi buruk di rumahnya, Minggu (20/10/2019). Anak 11 tahun ini menderita sejak setahun terakhir ini. 

TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Seorang anak di Desa Tonggara, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal bernama Slamet Wahyudi, mengalami gizi buruk.

Meski usia Slamet sudah beranjak 11 tahun, tapi berat badannya hanya 8,7 kilogram.

Setiap hari, warga RT 04 RW 02 ini hanya bisa berbaring lemah di‎ atas kasur.

Dia juga tidak bisa berbicara secara lancar.

Kondisi itu sudah dialaminya sejak berusia satu tahun.

"Kata dokter saat dibawa ke rumah sakit, anak saya mengalami gizi buruk. Tidak ada penyakit," tutur ibu Slamet, Wasniah (40) ‎di rumahnya, Desa Tonggara, kepada Tribunjateng.com, Minggu (20/10/2019).

Wasniah mengisahkan, saat lahir, kondisi Slamet normal.

Berat badannya pun saat lahir mencapai 2,5 kilogram.

Tiga hari setelah kelahiran, Wasniah baru mengetahui kalau anak keduanya itu tidak memiliki lubang anus sehingga langsung dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi.

"Baru ketahuan tidak ada ‎lubang anusnya tiga hari setelah lahir. Kakak saya yang ngasih tahu."

"Akhirnya dibawa ke rumah sakit dan dioperasi untuk membuat lubang di perut untuk buang air besar," ceritanya.

Setahun kemudian, kondisi berat badan Slamet terus ‎merosot.

"Makannya susah. Berat badannya pernah 6 kilogram. Tidak pernah sampai 10 kilogram," ucap Wasniah, tertunduk.

Menurutnya, anaknya harus kembali menjalani operasi berbiaya Rp 25 juta agar anusnya bisa berfungsi secara normal.

Namun dokter belum memperbolehkan karena berat badannya tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi.

"Kata dokter belum bisa operasi. Belum sehat. Menunggu berat badannya 10 kilogram terlebih dahulu," ungkapnya.

Untuk menaikkan berat badannya, asupan gizi Slamet mengandalkan bantuan makanan tambahan anak dan vitamin dari puskesmas.

Sedangkan kebutuhan sehari-hari Wasniah yang terdaftar sebagai keluarga miskin penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) hanya mengandalkan penghasilan sang suami, Jazuli (50).

"Suami saya bekerja sebagai buruh pabrik ban di Bogor Jawa Barat. Mudah-mudahan anak saya bisa segera dioperasi‎," harap Wasniah. (Akhtur Gumilang)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Bocah Gizi Buruk di Tegal, Berat Badan Cuma 8,7 Kilogram, Juga Tak Miliki Lubang Anus, https://jateng.tribunnews.com/2019/10/20/bocah-gizi-buruk-di-tegal-berat-badan-cuma-87-kilogram-juga-tak-miliki-lubang-anus?page=2.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved