Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyebab Kematian Kuasa Hukum Walhi Sumut Golfried Siregar Menyisakan Tanda Tanya

Kasus meninggalnya kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Golfried Siregar pada Minggu (6/10/2019) masih menyisakan tanda tanya.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUN MEDAN/INSTAGRAM
Golfrid Siregar, aktivis Walhi Sumut. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus meninggalnya kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Golfried Siregar pada Minggu (6/10/2019) masih menyisakan tanda tanya.

Pihak kepolisian sudah mengecek beberapa kamera Closed-circuit television (CCTV) di tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapatkan beberapa temuan.

Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, pihaknya sudah bergerak mengecek siapa tukang becak yang mengetahui pertama kali kejadian dan mengantar ke RS Mitra Sejati.

"Kami sudah cek CCTV di rumah sakit. Memang pada waktu itu ada 4 orang. Dua orang menggotong di dalam becak, satu pengemudi becak dan satu yang bersama korban," kata Kompol Eko, Senin (7/10/2019).

"Setelah itu ada yang mengantar sepeda motor korban. Ada juga Grab terlihat di situ. (Grab) sepeda motor," sambungnya.

Eko menjelaskan pihaknya juga mengecek TKP awal, apakah di Fly Over Amplas atau Fly Over Jalan Jamin Ginting.

Namun sampai saat ini belum ada yang identik dengan sepeda motor yang dikendarai korban.

Baca: Sebelum Keguguran, Irish Bella Ternyata Sempat Alami Pendarahan: Sering Kontraksi Tapi Nggak Dirasa

"Sepeda motor korban adalah jenis CBR 150 warna merah. Masih kami cari juga CCTV di sekitar situ," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan menuturkan korban adalah kuasa hukum WALHI Sumut sejak tahun 2016.

Saat kejadian, korban mengalami luka serius di bagian kepala. Info awal yang didapatkan akibat kecelakaan.

"Pascaoperasi kita lihat lukanya ini bukan kecelakaan. Karena badannya tidak ada yang lecet. Sepeda motornya juga dicek teman-teman ke kantor polisi tidak ada yang rusak tanda-tanda kecelakaan," kata dia.

Golfrid Siregar aktifis Walhi Sumut
Golfrid Siregar aktifis Walhi Sumut (Istimewa)

WALHI Sumut belum mengetahui pasti dimana korban ditemukan. Kondisi korban saat dilihat janggal. Seperti dipukul keras dengan senjata tumpul.

Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti.

Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin raib.

Tak Sadarkan Diri di Flyover

Golfrid Siregar, yang juga merupakan advokat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara (Sumut) dikabarkan meninggal dunia dan akan dimakamkan di kampung halamannya di Tiga Dolok, Simalungun.

Aktivis lingkungan itu dinyatakan meninggal usai mendapat perawatan intensif di RSUP Adam Malik.

Kabar duka meninggalnya Golfrid Siregar, pada Minggu (6/10/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, sebelumnya Golfrid ditemukan tidak sadarkan diri di Fly Over Jamin Ginting pada Kamis (3/10/2019) dinihari.

Baca: 5 Fakta OTT Bupati Lampung Utara, KPK Amankan Uang Rp 600 Juta hingga Sosok Agung yang Dikenal Royal

Golfrid ditemukan pertama kalinya oleh penarik becak bermotor yang saat itu telah melintas searah dengan almarhum.

Melihat keadaan korban, pengemudi becak bermotor tersebut pun membawa Golfrid menuju RSUP Adam Malik untuk mendapat perawatan intensif.

Ia meninggal tak wajar. Namun hingga kini belum ada saksi yang bisa menguak tabir kematiannya.

Meninggalnya Advokat Walhi tersebut meninggalkan duka dalam bagi rekan seperjuangannya.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan melalui WhatsApp, Senin (7/10/2019) kepada Tribun Medan.

Ia mengatakan sosok Golfrid merupakan salah satu panutan dalam kegigihannya membela lingkungan hidup.

"Orangnya gigih dan selalu fokus dalam menjalankan tugasnya. Tidak banyak cakap orangnya, ya pendiam,"ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Dana, untuk kinerjanya selama bersama Walhi, Golfrid dikenal selalu menjaga integritas.

Baca: Dilaporkan Bebby Fey, Dinar Candy Beberkan Kerugian Materiil dan Minta Maaf pada Atta: Ganggu Beliau

"Sampai akhir, beliau selalu mejaga integritasnya dalam bekerja," ujarnya.

Duka mendalam tidak hanya dirasakan Dana, rekan lainnya, anggota tim Kampanye Walhi Sumut Roy Komba mengatakan, sosok almarhum adalah pejuang lingkungan hidup, orangnya tegas, baik dan pembela keadilan bagi masyarakat khususnya Sumatera Utara.

"Kami turut berdukacita atas meninggalnya pejuang Lingkungan hidup. Artinya dia (Golfird) adalah sosok aktivitas lingkungan hidup Sumatera Utara sekaligus kuasa hukum Walhi," jelasnya.

Kejanggalan

Kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid.

Kepala korban mengalami luka serius seperti dipukul keras dengan senjata tumpul.

Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin raib.

Fakta-fakta ini menunjukkan Golfrid tidak hanya menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa.

Ada indikasi dia menjadi korban kekerasan oleh oknum dengan motivasi tertentu.

Baca: Rehab Rumah Dinas Rp2,4 Miliar, Golkar Minta Anies Jangan Tunjukkan Gaya Pejabat Kolonial

Direktur WALHI Sumut, Dana Prima Tarigan mengatakan bahwa kabar kecelakaan korban baru didapat WALHI pada Jumat (4/10/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.

Setelah diberikan info oleh teman-teman Golfrid yang sudah terlebih dahulu berada di RSUP Haji Adam Malik Medan.

"Teman Golfrid telepon saya, lalu saya kabari ke teman-teman di kantor. Jadi rentan waktu dari kejadian sampai kita dapat informasi Golfrid kecelakaan, tidak ada dapat update apa-apa. Kita tahunya, dia sudah di RS Adam Malik dalam kondisi kritis," kata Dana, Senin (7/10/2019).

"Saya terakhir komunikasi sudah agak lama sekitar 2 bulan lalu. Saat itu kami berkabar soal penyampaian memori kasasi ke Pengadilan Tinggi," sambungnya.

Soal adanya dugaan teror sebelum Golfrid meninggal, Dana mengaku belum ada mendapat info tersebut.

"Kita di WALHI tidak ada di teror. Kalau ke dia, siapa tahu dia tidak sampaikan kita tidak tahu. Tapi mungkin habis penguburan kita bisa cari tahu dari istrinya apakah ada ancaman-ancaman seperti itu hadir kerumah. Tapi kalau ke kantor, dia tidak pernah bercerita dan mengeluhkan hal seperti itu," sebutnya.

Dana bercerita bahwa semasa hidup sosok Golfrid merupakan orang yang sangat gigih dan fokus ke pekerjaan. Golfrid juga tekun dengan apa yang dikerjakan.

Baca: Segera Jalani Terapi, Bocah yang Dikurung di Kandang Ayam Juga Dijanjikan Akan Dapat Rumah Baru

Kalau kehidupan pribadi memang WALHI kurang dapat informasi soal dia. Karena itu privasi mungkin buat dia.

"Tapi kalau kerjaan dia gigih dan fokus dengan apa yang dikerjakan," tuturnya.

"Golfrid jadi kuasa hukum WALHI sejak tahun 2016 dan sampai akhir hayat Golfrid masih berstatus sebagai kuasa hukum WALHI. Terkait dengan kasus yang ditangani WALHI," jelas Dana. (mak/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Polisi Temukan 4 Orang dari Rekaman CCTV Terkait Kematian Golfrid Siregar Aktivis Lingkungan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved