Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Kesaksian Pengungsi Saat Kerusuhan Wamena: Diselamatkan Warga Lokal hingga Lihat Pelaku Kerusuhan

Inilah kesaksian para pengungsi saat kerusuhan di Wamena. Diselamatkan warga lokal hingga sempat lihat pelaku kerusuhan.

Editor: Sri Juliati
HANDOUT
Pembersihan puing kerusuhan di Pasar Wouma, Wamena, oleh personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama polisi dan masyarakat, Jumat (4/10/2019). 

Saat hendak melarikan diri, Sunam dan kawan-kawannya sempat kebingungan karena sudah terkepung dan tak bisa lari kemana-mana.

"Kami semua karyawan diusir, kami itu lebih dari 50-an. Pabrik tahu tidak dibakar, tapi dirusak. Kami sempet dikepung, hari Senin itu," kata Sunam.

Akhirnya, saat itu sekitar pukul 09.00 WIT, seorang warga asli Wamena memberinya pertolongan.

Dia dan 13 kawannya yang lain diajak bersembunyi di rumah warga asli Wamena tersebut sampai akhirnya Sunam diamankan aparat untuk dikirim ke pengungsian di Sentani.

"Jam 09.00 sampai jam 12.00 kita dibantu orang Wamena untuk bersembunyi di rumahnya," kata Sunam.

Dokter khawatir bertugas

Meski kondisi keamanan di Wamena dan sekitarnya berangsur pulih, layanan kesehatan untuk warga belum sepenuhnya dapat diakses.

Bahkan, ada puskesmas yang melayani masyarakat tanpa pasokan listrik.

Berdasarkan pantauan wartawan Jubi, Islami Adi Subrata, dari 27 puskesmas di Kabupaten Jayawijaya, baru empat yang buka melayani masyarakat dengan jam kunjung pasien yang masih dibatasi.

"Puskesmas Wamena Kota yang buka sehari setelah kejadian, kalau yang dari hari Selasa (01/10) kemarin yang sudah buka Puskesmas Hom-hom, Witawaya dan Asolokobal," kata Adi, kepada BBC News Indonesia, Kamis (03/10/2019).

Baca: Personil TNI dan Polisi Mulai Bersihkan Puing Sisa Kerusuhan di Pasar Wouma, Wamena

Adi menambahkan, puskesmas Hom-hom, Witawaya, dan Asolokobal—di luar Kota Wamena, melayani masyarakat dengan kondisi tanpa aliran listrik.

"Tapi mereka tetap buka," katanya.

Dokter yang mengungsi khawatir akan keselamatan

Sementara itu, seorang dokter di Puskesmas Wamena Kota, Lorina mengatakan, layanan kesehatan di tempatnya dibatasi sampai pukul 12 siang.

"Karena kalau jam 12 lebih, kan kami dokternya hanya ada dua di sini, saya pegang posko, saya harus ke posko, jadi cek pasien yang lain," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved