Minggu, 5 Oktober 2025

Kronologi Meninggalnya Bocah Obesitas Asal Karawang, Mengeluh Tak Kuat & Ucapkan Permintaan Terakhir

Berikut kronologi meninggalnya, Satia, bocah obesitas asal Karawang. Sebelum meninggal, dia mengeluh tak kuat dan mengucapkan permintaan terakhirnya.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
KOMPAS.com/FARIDA
Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat 97 kilogram asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang bersama ayahnya, Sarli, Senin (1/7/2019). 

Satia diobservasi sekitar setengah jam oleh dokter spesialis anak.

Hasilnya, secara garis besar Satia hanya mengalami obesitas akibat pola makan yang tidak wajar.

"Hasil awal hanya mengalami kegemukan. Tensi dan lainnya wajar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang Sri Sugihartati.

Untuk menjalani pemeriksaan secara menyeluruh dan lengkap, Satia dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Namun, rujukan tersebut urung dilakukan menunggu pemberkasan administrasi dan kesiapan keluarga.

Sarli menyebutkan, ia pernah ditawari operasi penyempitan lambung untuk Satia.

Namun, ia menolak lantaran tak tega.

"Saya tidak tega, dia (Satia) masih kecil," ujar Sarli.

Saat itu, kata Sarli, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ahli RSUD Karawang, Satia dinyatakan sehat.

Tidak ada gangguan pada organ dalam Satia.

Ia hanya kegemukan.

Sarli dan Komariah kemudian meminta obat penurun nafsu makan.

Namun, nafsu makan Satia masih saja besar dan berat badannya bertambah.

Sebelum meninggal, Satia berulang kali merengek minta mainan.

"Pa beli mainan yuk. Ini yang terakhir," kata Sarli.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved