Ibu Terduga Teroris Menangis Diberitahu Anaknya Terlibat Teror
Rosid mengatakan, belum bisa ke Jakarta bersama istrinya untuk menengok Asep Roni punya uang untuk berangkat ke Jakarta.
Rosid mengatakan, ia juga belum bertemu dengan besannya, karena saat anaknya menikah perwakilan dari istri diwakili saksi.
"Saya hanya tahu istri anak saya bekerja di laundry di daerah Depok," kata Rosid. Ia juga mengatakan usia perkawinan anaknya baru berumur satu bulan.
Rosid mengatakan, anaknya tersebut langsung merantau ke Cimahi selesai lulus dari SMP.
Pertama kali anaknya bekerja di kawasan rest area Baros tol Padaleunyi di toko oleh-oleh, lalu pindah ke pabrik boneka di Rancamalang, dan pindah ke Bekasi bekerja di depot isi ulang galon kemasan air minum.
"Saya selalu bertanya sejak dulu tahun 2014 merantau perihal kegiatan anak saya, tapi sebulan lalu ia minta izin menikah katanya sudah ada calon yang baru dikenalnya selama dua Minggu," katanya.
Setelah menikah, kata Rosid, anaknya sempat berada lima hari di kampung lalu berangkat lagi.
Baca: Keluarga Sempat Telepon Sebelum Ririn dan Bayinya Ditemukan Meninggal, Tapi yang Menjawab Ibu Kos
Asep kaget karena selama ini sejak anaknya bekerja dan meninggalkan rumah ia selalu berkomunikasi lewat telepon.
"Sejak pergi dari rumah dan bekerja di Cimahi saya suka memantau lewat telepon, bertanya kegiatannya, saya tak ada curiga apapun," katanya.
Meski tak curiga, namun anaknya mulai jarang pulang, bahkan lebaran pun kadang tak pulang.
"Kerja di pabrik boneka sikapnya biasa saja, namin di situ mulai jarang pulang kadang lebaran juga jarang pulang, tapi kalau berkirim uang masih suka berkirim," kata Rosid.
Keluarga Rosid tinggal di rumah panggung berukuran 4X7 meter pinggir tebing perbatasan kebun teh wilayah Takokak sekitar 4 jam perjalanan dari kota Cianjur.
Rosid kembali menyebut kaget mengenai kabar anaknya ditangkap, pasalnya ia mengenal sosok anaknya sebagai orang pendiam.
"Saya sempat bertanya soal mengaji, kata dia suka ikut-ikut pengajian suka ditanya sama saya juga apa yang dipelajari, katanya dimulai dari Bandung Cimahi itu," kata Asep.
Rosid mengatakan, Asep pergi merantau ke kota karena ingin membantu meringankan beban orangtua.
"Saya belum bisa ke Jakarta menengok karena belum punya uang, keinginan ada tapi mau bagaimana kondisi saya seperti ini," katanya.(fam)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Orangtua Asep Terduga Teroris asal Cianjur Menangis, Tak Bisa ke Jakarta, Tak Punya Uang