Gudang Senjata Meledak
44 Rumah Warga Rusak akibat Ledakan di Mako Brimob, Anak-anak Berlarian Sambil Menangis
Ledakan keras disertai kebakaran terjadi di gudang penyimpanan bahan peledak di Markas Brimob Kompi 1 Srondol
Menurutnya, setelah diupayakan pemadaman dan pendinginan hingga sore hari, pihaknya masih belum mendapat laporan status keamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi akan melakukan proses penyelidikan.
Kapolda menyebutkan, dari total 40 unit bahan peledak berupa granat, ranjau darat, dan mortir, lebih dari setengahnya telah diamankan. Sisanya diduga tertimbun oleh reruntuhan bangunan dalam pencarian.
"Sejumlah tim gegana penjinak bom berupaya mengamankan keadaan. Hingga sekarang belum bisa dinyatakan aman sepenuhnya, sehingga tim penyelidik, laboratorium forensik, dan inafis belum bisa masuk," terangnya.
Meski masih ada potensi ledakan, Kapolda menyatakan situasi warga sudah aman.
“Kalau ditanya apakah mungkin bisa meledak lagi, bisa saja karena bahan peledak. Namun sudah dinyatakan tadi aman. Jika terjadi lagi sudah diperhitungkan serpihannya tidak sampai ke rumah warga," kata Kapolda.
44 rumah warga rusak
Rycko mengatakan, hasil pendataan yang dilakukan anggotanya hingga petang hari, sejumlah 44 rumah warga mengalami kerusakan, baik pada kaca, plafon, maupun atap.
Polisi sesegera mungkin akan membersihkan dan memperbaiki rumah warga yang rusak sebagai bentuk tanggungjawab kepolisian.
"Langsung kita kerjakan dan perbaiki. Kita berharap secepatnya," lanjutnya.
Selain kerusakan pada sebagian rumah, kebakaran menyebabkan Komandan Batalyon Gegana Brimob Syaiful Anwar terluka. Syaiful sempat dibawa ke RS Banyumanik untuk menjalani perawatan akibat terkena serpihan benda pada lengan dan kepala.
"Sejauh ini laporan masuk dari warga tidak ada yang luka. Hanya beberapa kerusakan bangunan saja," ujar Kapolda.
Gudang penyimpanan bahan peledak Brimob di Jalan Rasamala Barat I No171, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut seluas 6x6 meter persegi.
Bangunan ini berada di pojok kiri Mako Brimob dan berjarak sekitar 50-100 meter dari perumahan warga. Di antara keduanya dipisahkan oleh dinding pembatas setinggi 1,5 - 2 meter.
Di dalam gudang tersimpan sekitar 40 peledak hasil temuan masyarakat. Benda-benda berbahaya tersebut masih dalam upaya pemusnahan secara berkala selama 2 bulan terakhir.
Karena kendala kemampuan maupun sarana dan prasarana pemusnahan, sebagian bahan peledak yang besar belum mampu dimusnahkan.